Jumat 10 Jan 2020 00:19 WIB

Kesyahbandaran Makassar Imbau Tunda Pelayaran

Imbauan tersebut dikeluarkan karena cuaca buruk yang diprakirakan akan terjadi.

Red: Andi Nur Aminah
Kesyahbandaran Makassar imbau nelayan tidak melaut dulu karena gelombang tinggi dan cuaca buru. Foto: Aktivitas bongkar muat di di Pelabuhan Paotere, Makassar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Arnas Padda
Kesyahbandaran Makassar imbau nelayan tidak melaut dulu karena gelombang tinggi dan cuaca buru. Foto: Aktivitas bongkar muat di di Pelabuhan Paotere, Makassar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pihak Kesyahbandaran Utama mengimbau aktivitas pelayaran untuk kapal penumpang dan barang, serta nelayan ditunda untuk sementara waktu. Karena pengaruh kondisi cuaca buruk dengan tinggi gelombang tinggi di atas dua meter.

Hal tersebut dikemukakan Koordinator Pos Pelabuhan Paotere, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Nufrizal AT di Makassar, Kamis (9/1).

Baca Juga

Dia mengatakan, imbauan penundaan berlayar itu sudah dilakukan sejak pekan lalu dan hari ini berakhir, menyusul kondisi cuaca yang mulai bersahabat. Namun sewaktu-waktu dapat diterbitkan lagi surat penundaan pelayaran bila kondisi di lapangan tidak mendukung aktivitas pelayaran.

Menurut dia, penundaan berlayar ini mengacu dari laporan pihak Badan Meteoreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kemaritiman, sehingga sangat tergantung dari hasl pantauan BMKG setempat.

"Berdasarkan hasil pantauan itulah kami membuat kebijakan pelayaran bagi kapal-kapal antarapulau ataupun provinsi, termasuk para nelayan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data BMKG diketahui pada 10-12 Januari 2020 diprediksi angin monsun Asia akan melintasi wilayah Sulsel dan sekitarnya dengan kecepatan angin 31 knot. "Pelayaran hanya aman jika kondisi cuaca dengan kecepatan angin di bawah 16 knot dan gelombang 1,5 meter ke bawah, jika sudah diatasnya disertai intensitas hujan berat, tentu tidak disarankan berlayar," katanya.

Menanggapi imbauan penundaan berlayar oleh pihak Kesyahbadaran Utama Makassar, Nakhoda KM Sinar Ilahi Syamsuddin mengatakan, sambil menunggu kapalnya terisi barang dan penumpang, terpaksa berlabuh selama tiga hari di Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar.

"Kapal ini tujuan Banjarmasin, Kalsel. Kalau dalam kondisi cuaca normal biasanya hanya sehari saja berlabuh di sini," katanya.

Hal senada dikemukakan awak KM Pelita Indah Patawari yang akan membawa barang ke Pulau Ambon, Maluku. Menurut dia, ombak dalam sepekan terakhir rata-rata setinggi dua meter bahkan lebih. Sehingga agak berisiko jika ingin berlayar. Selain kapal pengangkut barang dan penumpang yang tidak berlayar, kapal-kapal nelayan juga tampak tertambat di sekitar kawasan Pelabuhan Rakyat Paotere.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement