Kamis 16 Jan 2020 07:00 WIB

BKPM: Investasi Asal Timur Tengah di Indonesia Relatif Kecil

Investor Timur Tengah tertarik berinvestasi di perkebunan sawit hingga kilang migas.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, investor asal Timur Tengah berinvestasi pada beberapa sektor di Indonesia. Meliputi perkebunan kelapa sawit dan industri minyak mentah.

"Beberapa sektor utama antara lain, perkebunan buah kelapa sawit, industri minyak mentah kelapa sawit, serta industri pemurnian dan kilang migas. Termasuk jasa akomodasi seperti hotel dan perdagangan besar," ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani kepada Republika.co.id, Rabu (15/1).

Baca Juga

Hanya saja, ia mengatakan realisasi investasi dari Timur Tengah di Indonesia relatif kecil. Apalagi bila dibandingkan dengan investasi asal berbagai negara di Asia Timur.

"Realisasi investasi Timur Tengah juga kecil bila dibandingkan negara di kawasan Amerika dan Eropa," ujar Farah. Meski begitu, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir investasi negara Timur Tengah di Tanah Air menunjukkan tren cukup positif.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Saat menjadi pembicara dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Presiden pun mengundang investor seluruh dunia berinvestasi di Tanah Air terutama di Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.

Farah menilai, kesepakatan itu perlu didukung. "Terkait kesepakatan kerja sama yang terjadi dalam kunjungan Presiden RI ke Abu Dhabi, tentunya langkah awal yang baik," ujar dia.

Khususnya, kata Farah, dalam meningkatkan kerja sama ekonomi antarkedua negara. Maka perlu dikawal bersama semua pihak yang terlibat agar terealisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement