Senin 20 Jan 2020 08:24 WIB

Beredar Video Sunda Empire Bisa Hentikan Ledakan Nuklir

Kesbangpol Bandung sebut keberadaan dan izin Sunda Empire tak jelas.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Bom Nuklir
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Bom Nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Usai kehebohan Kerajaan Keraton Sejagad di Purworejo, Jawa Tengah. Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan kembali dengan adanya Sunda Empire-Earth Empire dan kerajaan Selacau di Tasikmalaya. Sunda Empire mengklaim memiliki 6 wilayah dengan 54 negara yang tergabung.

Sebuah video tentang Sunda Empire yang diunggah 6 jam lalu berdurasi 1,35 menit di media sosial Facebook dengan pemilik akun Gideon Sihombing muncul. Seseorang tengah diwawancarai yang diduga pemimpin Sunda Empire bernama Rangga ini memakai atribut seragam layaknya militer.

Baca Juga

Dalam video tersebut, Rangga mengklaim Sunda Empire bisa menghentikan rencana peledakan nuklir yang akan terjadi. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang akan meledakan nuklir dan kapan waktunya.

"Sunda Empire bisa menghentikan nuklir tidak akan bisa diledakan. Akan diumumkan empire sistem dimana Jack Ma ada juga," ujarnya pada video saat diwawancarai.

Rangga berharap agar seluruh pihak saling menghargai dan menghormati demi tujuan yang sama yaitu kemakmuran masyarakat. Selain itu, yang terpenting tidak merugikan masyarakat dan stabilitas nasional.

"Mari kita wujudkan bersama (keadilan dan kemakmuran) apapun jalannya masing-masing dari mereka. Contoh mau ke Yogya bisa lewat Klaten bisa lewat manapun. Ini bisa saling menghormati dan menghargai terpenting tidak merugikan siapapun masyarakat dan juga stabilitas nasional," ujarnya.

Ia menjelaskan tentang harapan Sunda Empire yaitu pemerintah dan negara yang tergabung di dunia untuk mendorong terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat. Rangga mengklaim Sunda Empire yang bisa menyelamatkan bumi.

"Harapan kami, pemerintah dan negara di dunia dimana kaitan yang diatur adalah manusia mengikuti pada sebuah sistem internasional yaitu sistem Sunda Empire," ujarnya.

"Pada proses ini tatanan pada kaitan semua proses itu bersama sama apa yang telah ditentukan oleh Allah dalam Alquran disebutkan baldatun thoyibatun warobbun gofur, dalam injil kerajaan surya akan turun dalam tatanan kita. UUD 1945 dan Pancasila yang memberikan konsumen untuk mencapai adil makmur," katanya menambahkan.

Sementara itu, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung menganggap keberadaan organisasi Sunda Empire atau Kekaisaran Sunda yang menyita perhatian masyarakat beberapa hari terakhir meresahkan. Sebab, subtansi kegiatan yang selama ini dilakukan serta perizinan menyangkut organisasi tersebut tidak jelas.

"Bisa jadi meresahkan karena subtansi dan perizinan tidak jelas," ujar Kepala Bidang Politik Dalam Negeri, Ketahanan Ekonomi Seni Budaya dan Organisasi Masyarakat, Kesbangpol Kota Bandung, Inci Dermaga saat dihubungi, Ahad (19/1).

Menurutnya, Sunda Empire tidak terdaftar di Kesbangpol Kota Bandung. Namun, ia menduga berdasarkan informasi yang dihimpun organisasi tersebut terdaftar di Kesbangpol Subang. Saat ini pihaknya tengah menelusuri kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut.

Ia mengatakan, keberadaan Sunda Empire sempat ditegur oleh TNI sebab menggunakan atribut atau seragam yang persis militer. Menurutnya, pihak TNI pun sempat melarang mereka menggunakan atribut tersebut. "Sejak 2018 sudah ditangani oleh Kodam dan Denintel Kostrad. Sudah ditegur bahkan pelarangan pemakaian atribut militer," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement