Rabu 22 Jan 2020 15:41 WIB

Gerakan Makan Telur di Sukabumi Cegah Stunting

Telur yang disalurkan sebanyak 12 peti berisi 200 butir telur setiap bulan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Mengonsumsi telur yang cukup diharapkan bisa menghindarkan anak dari stunting (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Mengonsumsi telur yang cukup diharapkan bisa menghindarkan anak dari stunting (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi meluncurkan gerakan makan telur untuk menekan angka stunting atau kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya. Gerakan ini untuk meningkatkan asupan gizi untuk anak-anak.

Launching gerakan makan telur dan daging ayam dilakukan di Posyandu Gatot Kaca Jalan Kolabereus Salaeurih, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Rabu (22/1). "Upaya ini untuk membebaskan Kota Sukabumi dari Stunting," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Baca Juga

Gerakan makan telur ini didorong Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi dan pendistribusiannya mendapatkan bantuan CSR dari distributor telur ayam PT Silga Perkasa. Telur yang disalurkan sebanyak 12 peti berisi 200 butir telur setiap bulan.

Program ini kata Fahmi, memberikan asupan makanan yang bergizi berupa pemberian protein hewani telur ayam. Langkah tersebut dilakukan agar anak-anak dan cucu-cucu supaya tumbuh kembang dengan normal.

Pada gerakan ini lanjut Fahmi, setiap posyandu mendapatkan satu peti telur ayam yang berisi 200 butir. Nantinya tiap anak mendapatkan dua telur dan semua diberikan kepada anak agar mendapatkan asupan gizi yang makin baik dan tumbuh normal seperti yang diharapkan.

Fahmi mengatakan, bantuan CSR ini mencapai 12 peti sebulan atau satu tahun 2.400 butir telur. "Targetnya anak Sukabumi makin sehat dan kasus stunting di Sukabumi bisa dituntaskan," kata dia.

Informasi yang diperolehnya sambung Fahmi, kota di Sukabumi tetap ada kasus stunting di beberapa titik. Dia berharap Sukabumi bisa terbebas dari stunting.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi menambahkan, gerakan makan telur ini mendapatkan bantuan dari distributor telur ayam yang dipasok setiap sebulan sekali pada hari Rabu atau Sabtu.

Telur ini didistribusikan melalui Pemkot Sukabumi dan diteruskan kepada warga. Khususnya dalam mencegah kasus stunting di masyarakat.n riga nurul iman

TAKE

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement