Selasa 28 Jan 2020 05:39 WIB

Kalung Pemberian Nabi Muhammad SAW dan Janji Gadis Belia

Nabi Muhammad SAW memberikan kalung untuk gadis yang ikut berperang.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad SAW memberikan kalung untuk gadis yang ikut berperang. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad SAW memberikan kalung untuk gadis yang ikut berperang. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang mulia dan terhormat. Kendati demikian, beliau tetap bersikap rendah hati kepada siapapun.    

Amru Khalid dalam bukunya Semulia Akhlak Nabi menceritakan sebuah kisah seorang perempuan yang diberikan kalung oleh Nabi SAW. 

Baca Juga

Saat Perang Khaibar, jumlah wanita yang ikut ada 20 orang, di antaranya ialah anak perempuan yang masih belia. Kepadanya, Nabi SAW berkata, “Kemarilah, naik di belakangku.” Rasulullah SAW mengajak gadis itu naik bersama untanya. 

Jarak tempuh perjalanan sekitar 90 km. Para sahabat menuturkan, “Jika Nabi SAW ingin beristirahat, beliau menurunkan anak perempuan itu dari atas unta dengan cara menyuruh unta tersebut utuk berlutut.” Lalu, ia berkata, “Ke sinikan tanganmu.” Demikian Nabi SAW menurunkannya. 

Gadis itu pun berkata, “Ketika perang telah usai dan kemenangan berada dalam tangan kaum Muslimin, aku melihat Rasulullah membagikan harta rampasan perang. Tatkala melihatku,  beliau berkata, ‘Kemarilah’.” 

Kemudian, gadis kecil itu menghampiri Rasulullah lalu mengeluarkan kalung. Kemudian, beliau berkata pada gadis itu, “Pakailah kalung ini.” 

Ketika perempuan belia itu hendak mengambil kalungnya untuk dipakai, tiba-tiba Nabi  melarangnya. “Jangan! Aku akan memakaikannya untukmu,” cegahnya. Lalu, Rasulullah memakaikan kalung tersebut ke leher gadis itu. 

Anak perempuan tersebut berkata, “Demi Allah, setelah ini, kalung ini tidak akan terlepas dari leherku untuk selamanya karena aku telah bertekad agar dia terkubur bersamaku kelak, sampai datangnya hari kiamat. Pada hari itu, aku akan mengatakan padanya, ‘Kalung ini, wahai Rasulullah’.” 

Begitulah kisah ketawadhuan Nabi Saw dalam berinteraksi dengan setiap orang. Kisah ini diceritakan dalam hadis riwayat Ahmad. Kasih sayang Rasulullah bisa membuat hati orang lain tersentuh dan matanya berlinang air mata. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلُهٗ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَصْرِفُهٗ عَنْ مَّنْ يَّشَاۤءُۗ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهٖ يَذْهَبُ بِالْاَبْصَارِ ۗ
Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

(QS. An-Nur ayat 43)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement