Rabu 29 Jan 2020 02:09 WIB

Dua Master Judo Asal Jepang Bantu PB PJSI Dongkrak Kualitas

Kodokan Institute didirikan oleh pencipta judo, Kano Jigoro.

Red: Gilang Akbar Prambadi
PB PJSI dan Kodokan Institute.
Foto: Dok. Rep
PB PJSI dan Kodokan Institute.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambisi Pengurus Besar (PB) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) untuk meningkatkan kemampuan para atletnya memasuki babak baru. Bekerjasama dengan Kodokan Institute yang didirikan oleh pencipta ilmu bela diri judo, Kano Jigoro, PJSI akan menggelar pelatihan selama dua hari, Rabu (29/1) dan Kamis (30/1) di Padepokan Judo Ciloto, Cianjur, Jawa Barat.

 

Seminar nantinya terdiri dari Waza dan Kata yang kemudian diikuti dengan ujian Penyetaraan DAN dari Kodokan. Lalu, ada pula pendaftaran sebagai anggota dari Kodokan yang berlaku seumur hidup. Sebagai anggota, pejudo Indonesia dapat berlatih di Kodokan secara gratis.

 

Sekjen PB PJSI Bachtiar Utomo mengatakan, para atlet judo dari berbagai klub dan pengurus provinsi diundang untuk mengikuti latihan bersama dua sensei asal Jepang. "Nanti semua ilmu yang para master miliki ini akan ditularkan dan kami harap para pejudo kita bisa menyerap semua sebanyak-banyaknya," kata Bachtiar dalam kegiatan bincang-bincang dengan media di Jakarta, Selasa (28/1).

 

Bachtiar mengatakan, jalinan dengan Kodokan diproyeksikan sebagai kerjasama jangka panjang. Menurut dia, sebelumnya sejumlah atlet dan pelatih judo Indonesia sudah diterbangkan langsung ke Jepang untuk menimba ilmu secara langsung di Kodokan.

 

"Mereka dilatih sensei Fuji yang merupakan juara dunia judo sebanyak empat kali," kata Bachtiar.

 

Nantinya, kata dia, Kodokan juga akan membantu PJSI dalam pelaksanaan ujian Dan atau tingkatan bagi pejudo. Bachtiar mengatakan, dengan diawasi langsung oleh Kodokan, maka diyakini kualitas atlet-atlet judo Indonesia akan meningkat pesat. 

 

"Demi mengembalikan supremasi judo Indonesia, kita harus bisa melangkah ke level Asia yang merupakan barometer judo dunia. Untuk kawasan Asia Tenggara, judo Indonesia cukup stabil dengan selalu jadi lumbung medali bagi kontingen Tanah Air," kata Bahctiar.

 

Kedua sensei judo Kodokan, Hirofumi Otsuji dan Harukuni Shimoyama, bertekad mengerahkan segalanya untuk mengatrol kualitas atlet Indonesia. Hirofumi menyatakan, para atlet judo yang ia pantau selama gelaran SEA Games 2019 lalu memiliki talenta luar biasa.

 

Raihan empat emas, dua perak, dan dua perunggu dari 10 nomor yang diikuti menjadi bukti bakat-bakat pejudo Indonesia yang mayoritas masih muda. "Kami akan bantu supaya minimal satu atau duo pejudo Indonesia tembus Olimpiade 2020," kata dia.

 

Hirofumi menambahkan, kerjasama ini juga diharapkan dapat semakin mempererat hubungan kedua negara. "Prinsip pendiri kami,  judo adalah jembatan bagi kemanusiaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement