Kamis 06 Feb 2020 10:57 WIB

Jabar Anggarkan Rp 23 M Lebarkan Jalan Cikarang-Cibarusah

Pelebaran jalan Cikarang-Cibarusah akan dilakukan setelah pembebasan lahan.

Red: Ani Nursalikah
Jabar Anggarkan Rp 23 M Lebarkan Jalan Cikarang-Cibarusah. Kondisi Jalan Cikarang-Cibarusah di Kabupaten Bekasi yang kerap macet dan rawan kecelakaan.
Foto: Republika/Febryan A.
Jabar Anggarkan Rp 23 M Lebarkan Jalan Cikarang-Cibarusah. Kondisi Jalan Cikarang-Cibarusah di Kabupaten Bekasi yang kerap macet dan rawan kecelakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengalokasikan anggaran untuk pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat 2020.

"Anggaran yang disiapkan Jawa Barat untuk pelebaran jalan Cikarang-Cibarusah di Kabupaten Bekasi mencapai Rp 23 miliar," kata Kepala Sub Unit Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan I Provinsi Jawa Barat Gunari Arifin, Kamis (6/2).

Baca Juga

Gunari mengatakan anggaran tersebut dialokasikan untuk pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah sepanjang dua kilometer dari Kandang Roda hingga pertigaan arah Setu. Rencananya kegiatan pembangunan fisik itu akan menambah lebar jalan dari semula tujuh meter menjadi 14 meter termasuk pembangunan median jalan.

Gunari menekankan kegiatan pelebaran jalan itu baru bisa dilakukan apabila proses pembebasan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi selesai. "Tanpa ada upaya clear and clean lahan, pelebaran jalan tak akan dilakukan. Kalau tanah sudah bebas seluruhnya, baru bisa masuk," kata dia.

Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bekasi Daniel Firdaus manargetkan pembebasan lahan Jalan Cikarang-Cibarusah dapat diselesaikan awal 2020 ini. Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 24 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi tahun 2020 untuk membebaskan lahan yang tersisa sebanyak 36 bidang tanah.

"Insya Allah 2020 pembebasan selesai, tetapi tergantung pemilik tanah juga. Makanya saya juga minta bantuan ke camat dan kepala desa untuk membantu mengomunikasikan. Kami sudah menyosialisasikan dan kalau dari kecamatan dan kepala desa tidak membantu maka kami juga akan kesulitan," kata dia.

Daniel mengakui kemacetan di ruas jalan penghubung Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor dan Karawang itu kerap dikeluhkan pengguna jalan akibat tingginya volume kendaraan yang melintas tidak sebanding dengan lebar jalan eksis saat ini. "Bahkan berdasarkan catatan Satlantas Polrestro Bekasi untuk menempuh jalan sepanjang 17,2 kilometer itu dibutuhkan waktu dua hingga tiga jam lamanya saat jam sibuk di pagi dan sore hari," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement