Kamis 06 Feb 2020 14:47 WIB

16 Ribu Warga di Sukabumi Terima Program Sembako Kemensos

Bantuan sembako dapat memberikan kesempatan masyakarat untuk membeli bahan pangan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi pasokan beras di gudang Bulog
Ilustrasi pasokan beras di gudang Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Jumlah warga Kota Sukabumi penerima Program Sembako dari Kementerian Sosial mengalami peningkatan sebanyak 3.939 keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini diharapkan makin meningkatkan tingkat daya beli warga dalam membeli bahan pangan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat launching Program Sembako Tahun 2020 di Kube Jasa E-Warong Cibeureum ll, Jalan Ciandam Kelurahan Cibuereum Hilir, Kecamatan Cibeuerum, Kota Sukabumi, Kamis (6/2). Bantuan yang digulirkan pemerintah pusat ini untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan menjaga kecukupan gizi masyarakat dengan mampu membeli bahan pangan.

Baca Juga

Program tersebut awalnya adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dikelola Kementerian Sosial dan resmi bertransformasi menjadi Program Sembako. Perubahan dilakukan dalam rangka mewujudkan penguatan perlindungan sosial dan meningkatkan efektivitas program bantuan sosial pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

''Program Sembako ini sangat membantu warga khususnya kalangan tidak mampu,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Jumlah KPM program ini di Sukabumi naik dari 12.114 KPM pada 2019 dan naik menjadi 16.053 KPM pada 2020. Sehingga ada penambahan sebanyak 3.939 KPM. Penambahan ini lanjut Fahmi, diharapkan mampu memberikan kebahagiaan yang awalnya sulit akses kebutuhan pokok dan harus digunakan sebaik-baiknya. Harapannya program ini semakin menguatkan standar gizi anak dalam proses tumbuh kembangnya.

Target akhirnya sambung Fahmi, sumber daya manusia Indonesia termasuk warga Sukabumi semakin meningkat kecerdasan kesehatan dan mampu bertahan beradaptasi dari berbahai gangguan kesehatan seperti stunting gagal tumbuh. Di sisi lain jumlah besaran bantuan untuk program ini naik dari Rp 110 ribu ke Rp 150 ribu per KPM per bulan.

Penambahan bantuan sosial ini dapat memberikan kesempatan bagi masyakarat berpendapatan rendah untuk membeli bahan pangan lebih bervariasi. Hasil akhir yang diperoleh warga bisa membeli bahan pangan seperti beras, telur ayam, sayuran, dan kacang hijau yang bagus buat perkembangan anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement