Senin 10 Feb 2020 14:00 WIB

Waspadai Serangan Jantung Saat Kehamilan, Pascamelahirkan

Ibu perlu mewaspadai serangan jantung saat kehamilan dan pascamelahirkan.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Perempuan diserukan untuk mewaspadai serangan jantung selama masa kehamilan dan pascamelahirkan.
Foto: Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Perempuan diserukan untuk mewaspadai serangan jantung selama masa kehamilan dan pascamelahirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung telah menjadi penyebab kematian banyak perempuan. Gangguan kesehatan ini rentan terjadi selama masa kehamilan maupun setelah melahirkan.

Dilansir dari The Health Site, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian otot jantung berkurang karena terdapat penyumbatan pada pembuluh darah. Para peneliti dari Fakultas Kedokteran New York University menyebutkan, banyaknya kasus serangan jantung pada perempuan terjadi karena mereka memilih memiliki anak di usia matang.

Baca Juga

Hasil penelitian menyebutkan, perempuan yang hamil di usia 35 tahun hingga 39 tahun, lebih berisiko mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang masih berusia 20 tahun. Obesitas dan diabetes juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Selain itu, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok termasuk faktor risiko utama serangan jantung. Namun, serangan jantung juga dapat terjadi pada perempuan sehat.

"Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan, mungkin membuatnya lebih rentan terhadap penyakit jantung," kata Dr. Nathaniel Smilowitz, seorang ahli jantung intervensi di NYU Langone Health di New York City.

Menurut Smilowitz, selama kehamilan, jumlah darah dalam tubuh meningkat serta perubahan hormon yang seringkali terjadi pada ibu hamil dapat membuat lebih banyak tekanan pada pembuluh darah. Selain itu, stres dan kondisi fisik juga dapat menyebabkan komplikasi jantung.

Tidak hanya selama masa kehamilan, menurut Smilowitz, risiko serangan jantung pun tetap tinggi terhadap mereka yang baru melahirkan. Karena itu dibutuhkan beberapa waktu bagi tubuh perempuan untuk kembali ke keadaan sebelum hamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement