REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif menilai ajang balap Formula E akan memberikan keuntungan tidak hanya untuk Jakarta tetapi juga Indonesia. Untuk itu, Syarif meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengoptimalkan sisa waktu sebelum balap Formula E digelar.
"Banyak keuntungannya, tapi memang keuntungan secara material belum, tapi sebagai ajang promosi wisata. Jakarta menjadi kota lebih terbuka, lebih toleran pada wisatawan, bisa menjaga keamanan dan ketertibannya," ujar Syarif saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/2).
Lebih lanjut, Syarif mengatakan jika tidak ada ketertiban dan keamanan, tidak mungkin mungkin jadi tuan rumah. Dulu para wisatawan pernah menganggap Jakarta rusak, polusi udara tinggi, kemacetan. Maka nanti akan dirasakan bagaimana efek penyelenggaraan ini untuk Indonesia, khususnya Jakarta.
"Saya harap penyelenggara dan Pemprov harus mengoptimalkan sisa waktu yang pendek ini. Jangan disia-siakan kesempatan ini. Tentu harus patuh juga terhadap ketentuan-ketenuan yang digariskan oleh setneg," tambah politikus Partai Gerindra tersebut.
Kemudian menurut Syarif, sah-sah saja jika tidak setuju menggelar balapan Formula dan uangnya digunakan untuk mengatasi banjir, menurut Syarif, sah-sah saja sebagai opini. Namun, kata Syarif, jika ingin berpendapat seperti itu harusnya sebelum direncanakan. "Kalau berdebat itu sebelum dianggarkan dong. Orang sudah diketok paluh keputusan bersama, eksekutif dan legislatif, kalau ada kritik-kritik, boleh saja" ucapnya.
Seperti diberitakan Republika.co.id, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengaku sudah mendapatkan informasi dan surat resmi dari Setneg soal dibolehkannya penggunaan Monas untuk Formula E tersebut. Karena itu, ia secara pribadi menyerahkan keputusan penggunaan area kawasan Monas sebagai trek atau rute digelarnya balap Formula E nanti.
"Saya sudah mendapat suratnya dari Setneg, ya kalau sudah dapat persetujuan, kami persilahkan Pemprov gunakan Monas," ujar Abdul Aziz, Jakarta, Senin (10/2).
