Jumat 14 Feb 2020 09:11 WIB

Peraih Piala Uber Pertama Indonesia, Tati Sumirah Meninggal

Puncak karier Tati diukir sewaktu mempersembahkan Piala Uber ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Tati Sumirah
Foto: Tangkapan Layar Youtube.
Tati Sumirah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia bulu tangkis di Tanah Air tengah berduka. Salah satu pahlawan penentu kemenangan Indonesia untuk pertama kali merebut Piala Uber 1975, Tati Sumirah, berpulang pada Kamis (13/2) pukul 22.30 WIB.

Tati meninggal setelah sembilan hari dirawat di ICU RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Ia berpulang dalam usia 68 tahun akibat kadar gula darah tinggi dan bermasalah pada paru-paru.

Berita duka ini didapat dari Reza Aditya Pratama, keponakan Tati yang terus mendampingi sejak pertama kali dirawat di rumah sakit. "Berita duka, telah meninggal dunia Ibu Tati Sumirah pada hari ini, Kamis, 13 Februari 2020 jam 22.30. Mohon dibukakan pintu maaf segala dosa-dosanya dan semoga arwahnya husnul khatimah," tutur Reza dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (14/2).

Sejak masuk rumah sakit, Selasa (4/2), kondisi mantan pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 9 Februari 1952, ini memang kritis. Hingga berpulang, Tati dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Pemakaman akan dilakukan pada hari Jumat (14/2), setelah shalat Jumat di TPU Kemiri Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur. Berangkat dari rumah duka Jl H Djubris RT 10, RW 08 No 52 Kalurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

"Kami merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tati Sumirah. Dia tidak saja pahlawan bagi klub Tangkas, tetapi juga untuk bulu tangkis Indonesia. Berkat dedikasinya, Indonesia pertama kali bisa merebut Piala Uber tahun 1975," ujar Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua PB Tangkas Jakarta.

Menurut Juniarto, sebagai pebulu tangkis, performa Tati maju pesat setelah sejak 1966 bergabung ke klub Tangkas Jakarta. Tati juga adalah seorang pemain yang gigih. Saban latihan, ia selalu ditemani sang ayah, Sugrisno.

 

Puncak karier Tati diukir sewaktu mempersembahkan Piala Uber ke pangkuan Ibu Pertiwi tahun 1975. Dia menjadi satu-satunya pemain tunggal putri yang mempersembahkan angka kemenangan buat tim putri Skuat Garuda.

Dalam babak final di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 1975, Indonesia sukses merebut Piala Uber setelah menang 5-2 atas juara bertahan Jepang. Tati sukses menyumbangkan poin kemenangan dengan menekuk Atsuko Tokuda, 11-5, 11-2. Sementara, rekannya Theresia Widiastuti dikalahkan Hiroe Yuki, 7-11, 1-11 dan Utami Dewi dijegal Noriko Nakayama, 5-11, 3-11.

Namun, di empat partai ganda, pemain tuan rumah tampil hebat. Pasangan Regina Masli/Minarni Sudaryanto menggusur Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa, 15-6, 6-15, 15-9. Lalu, Imelda Wigoena/Theresia Widiastuti menang atas Hiroe Yuki/Mika Ikeda, 15-4, 15-9.

Berikutnya, Regina/Minarni mengatasi perlawanan Hiroe Yuki/Mika Ikeda, 15-8, 15-11, dan Imelda/Theresia menggulingkan Etsuko Takenaka/Machiko Aizawa, 17-14, 15-0.

"Semangat juang, dedikasi tanpa pamrih, dan totalitas Tati untuk kejayaan prestasi bulu tangkis Indonesia layak menjadi suri teladan dan sumber inspirasi bagi para pemain bulu tangkis Indonesia saat ini," ujar Juniarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement