Ahad 16 Feb 2020 14:07 WIB

Jabar Anggarkan Rp 30 Miliar untuk Penataan Waduk Jatigede

Bantuan untuk penataan waduk Jatigede akan dilakukan beberapa tahap.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto aerial suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (9/7).
Foto: ANTARA FOTO
Foto aerial suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggelontorkan Rp 30 miliar kepada Pemda Kabupaten Sumedang untuk pengembangan wisata di sekitar Waduk Jatigede. Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan langsung bankeu tersebut kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam acara Sapa Warga di Kampung Buricak Burinong, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, akhir pekan ini.

Menurut Ridwan Kamil, bantuan tersebut akan digunakan untuk penataan beberapa titik yang sudah ditentukan. Bantuan keuangan (Bankeu) Rp 30 miliar, kata dia, baru tahap pertama dari komitmen Pemprov Jabar sebanyak dua tahap. Tahap kedua akan dicairkan pada 2021.

Baca Juga

"Jadi ini (bantuan) bukan final tapi tahap pertama. Nanti tahun depan kita maksimalkan lagi," kata Emil.

Di luar itu, kata dia, Pemprov juga memberikan Rp 590 juta untuk mempercantik homestay di Desa Pakualam. Sejumlah rumah warga akan direnovasi menjadi homestay bagi wisatawan yang ingin menginap.

Emil berpesan agar kebersihan dan kenyamanan homestay diperhatikan betul karena menjadi pertimbangan utama wisatawan. "Tolong toiletnya harus bersih ya karena itu permintaan wisatawan, lalu dibuat senyaman mungkin," katanya.

Menurutnya, pada 2020 Pemda Provinsi Jabar total akan memberikan bankeu Rp 211 miliar kepada Pemkab Sumedang dan jumlahnya makin meningkat dari tahun ke tahun.

"Jadi hari ini saya hadir di Desa Pakualam memberikan banyak program bantuan. Pertama kita ada anggaran Rp 211 miliar bantuan Pemprov ke Pemkab Sumedang tahun ini," katanya.

Menurut Emil, masih ada lagi bantuan yang diberikan Pemprov Jabar, kali ini bukan berbentuk uang melainkan empat Maskara atau mobil aspirasi kampung juara. Keempat mobil aspirasi tersebut diperuntukkan bagi empat desa berprestasi yakni Pamekaran, Lingkung Kidul, Citimun dan Margalaksana.

"Kita juga berbangga dari 20 desa tertinggal di Sumedang per hari ini menurut laporan statistik dan perhitungan tinggal satu yang berstatus tertinggal. Mudah-mudahan dengan berbagai program kita tak ada lagi desa tertinggal," paparnya.

Pemprov Jabar juga, kata dia, menaikkan anggaran Kredit Mesra di Sumedang dari tahun-tahun sebelumnya. Kredit Mesra tahun ini berbeda karena ada fasilitas kredit bagi penyandang disabilitas.

"Ada penambahan plafon untuk kredit Mesra. Maka saya harap 270 desa se-Sumedang semua sudah terakses ke 270 masjid yang menjadi mitra dan akan disalurkan oleh Bank bjb," katanya.

Selain kredit, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan Rp 100 juta bagi 10 BUMDes (badan usaha milik desa) untuk modal usaha bersama. Masing-masing BUMDes Cimungkal, Kertabraja, Ujungjaya, Kandagatani, Berdikari, Darmawangi, Mekarsari, Terus Lancar, Cibugel Jaya dan Bumdes Motekar.

Selain itu, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan infrastruktur untuk kegiatan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa. Bantuan itu diberikan kepada Desa Darmaraja, Darmajaya, Sukamenak, Sukaratu, Cikeusik, Cipeuteuy, Cieunteung, Karangpakuan, Pakualam, Neglasari, Tarumajaya dan Desa Ranggon. Kang Emil juga mengapresiasi DKM Masjid Al Mutaqin sebagai masjid dengan jemaah terbanyak saat Subling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement