Rabu 19 Feb 2020 00:59 WIB

Bima Arya: Foto Sumber Inspirasi

Hasil karya foto yang memberi inspirasi mampu bercerita tentang objek foto tersebut.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mendengarkan penjelasan foto dari kurator Pewarta Foto Senior Antara Hermanus Prihatna (kiri) dalam Pameran Foto Bogor Dalam Bingkai 2019 di Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mendengarkan penjelasan foto dari kurator Pewarta Foto Senior Antara Hermanus Prihatna (kiri) dalam Pameran Foto Bogor Dalam Bingkai 2019 di Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan makna hasil sebuah karya berupa foto. Baginya, karya foto tertinggi yakni, hasil foto yang menjadi sumber inspirasi.

"Foto sebagai sumber inspirasi. Bukan hanya secara estetika menarik sebagai karya seni, tapi foto itu ada nilai-nilai," kata Bima di depan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor yang menggelar Pameran Foto Jurnalistik Bogor Dalam Bingkai Tahun 2019, di Botani Square, Kota Bogor, Selasa (18/2).

Baca Juga

Menurut Bima, hasil karya foto yang memberi inspirasi mampu bercerita tentang objek foto tersebut. Sehingga, orang yang melihatnya terkesima dan ingin memandangi hasil foto tersebut. "Foto itu bercerita, foto itu berbicara, mungkin enggak cukup satu menit lihat itu, kalau sudah lihat ingin lihat lagi," kata Bima.

Meski demikian, Bima mengatakan masih terdapat dua hasil kategori foto yang sering ia temui yakni, foto sebagai karya seni dan foto sebagai dokumentasi. Bima menilai, hasil foto sebagai karya seni masih satu level di bawah hasil foto sebagai inspirasi.

Bima menjelaskan foto sebagai karya seni masih dapat dinikmati dengan menampilkan sudut pandang obyek tersebut. Sehingga, foto memiliki pencahayaan dan menggambarkan objek dengan cukup baik. "Jadi foto kalau kita lihat lama lebih dari 10 detik, itu sudah agak karya senilah. Kalau foto sebagai dokumentasi lewat saja," kata dia.

Sedangkan, lanjut Bima, hasil sebuah foto yang menjadi dokumentasi hanya memiliki kualitas yang standar. Karena itu, Bima menyayangkan masih melihat hasil foto tanpa memperlihatkan angle (sudut pandang). "Dilihat nothing special. Masih ada yang begitu, dan itu saya kritik karena kan sayang," kata dia.

Pameran Foto Jurnalistik Bogor Dalam Bingkai Tahun 2019 disajikan oleh 15 jurnalis foto Bogor. Pameran tersebut akan berlangsung mulai 18 sampai 23 Februari 2020. Setidaknya terdapat sebanyak 105 foto karya yang tersaji di antaranya 80 figura foto tunggal dan enam figura foto story.

Bima mengatakan pihaknya mendukung pameran karya jurnalis foto tersebut. Dia berharap, karya-karya foto tersebut dapat terus dijaga. "Apresiasi untuk temen-temen PFI (Bogor) selalu mendukung untuk dicatat, dibukukan, tapi jangan sampai kemudian hasilnya hilang," pesan Bima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement