Jumat 21 Feb 2020 10:15 WIB

Banjir di Jateng, Dompet Dhuafa Salurkan Logistik

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga perut orang dewasa.

Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa salurkan bantuan korban banjir di Jawa Tengah.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa salurkan bantuan korban banjir di Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Intensitas curah hujan deras yang terjadi selama Rabu (19/2) sore hingga Kamis (20/2) pagi telah mengakibatkan beberapa wilayah di Jawa Tengah tergenang banjir. Hujan tinggi  disertai petir sejak jam 18.30 hingga 21.00 WIB mengakibatkan Sungai Meduri dan Sungai Bremi meluap mengarah  ke wilayah Tirto sehingga menyebabkan banjir.

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 20 sentimeter hingga perut orang dewasa. Begitu pula yang terjadi di Kabupaten Pati, banjir terjadi di daerah Mbapoh, Juwana, dan Tlogowungu. “Pagi ini, beberapa daerah di Jawa Tengah kembali digenangi air. Hujan deras dari sore hingga pagi hari merata terjadi di sebagian wilayah Jawa Tengah. Seperti di Pati, banjir terjadi hingga perut orang dewasa, Dilaporkan bahwa tinggi air mencapai perut orang dewasa,” terang Satria Nova, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Tengah, dalam siaran persnya.

Baca Juga

Akibat banjir yang menggenangi sebagian wilayah tersebut berdampak terhadap aktivitas masyarakat terganggu. Selain itu di Semarang, terjadi  kemacetan  di banyak titik, karena genangan yang menutup jalan.

photo
Dompet Dhuafa salurkan bantuan korban banjir di Jawa Tengah.

Banyak warga yang terpaksa mengungsi, karena hujan juga masih terjadi. Dompet Dhuafa yang bekerja sama dengan beberapa pihak terkait, seperti BPBD dan TNI ikut segera merespons banjir. Sejak  pukul 18.30, tim Dompet Dhuafa bersama BPBD sudah monitoring titik banjir serta mengevakuasi korban. Sedangkan Di Pekalongan, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Baitul Maal Sejahtera untuk menyalurkan logistik berupa nasi bungkus, dan bahan makanan keada pengungsi.

“Banjir memang berdampak besar terhadap aktivitas warga. Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman. Kami ikut bersama stakeholder daerah bekerja sama, mulai dari assessement hingga penyaluran beberapa logistik,” tambah Satria.

Sejauh ini, kebutuhan berupa makanan pokok dan selimut menjadi bantuan yang paling dibutuhkan pengungsi  banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement