Kamis 05 Mar 2020 17:02 WIB

RNI Siapkan 100 Ribu Masker untuk Kebutuhan Darurat

Stok masker dan cairan pembersih tangan RNI masih sangat cukup.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah warga membeli masker di pasar proyek Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/3). PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI menyampaikan ketersediaan pangan dan alat kesehatan (alkes) seperti masker hingga cairan pembersih tangan masih aman dalam menghadapi penyebaran kasus corona.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah warga membeli masker di pasar proyek Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/3). PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI menyampaikan ketersediaan pangan dan alat kesehatan (alkes) seperti masker hingga cairan pembersih tangan masih aman dalam menghadapi penyebaran kasus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agroindustri, farmasi, dan perdagangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI menyampaikan ketersediaan pangan dan alat kesehatan (alkes) seperti masker hingga cairan pembersih tangan masih aman dalam menghadapi penyebaran kasus corona. Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan RNI bersama Bulog telah bertemu Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan stok cadangan beras dan juga alat kesehatan pada Selasa (3/3).

"Kemarin kita rapat sama bapak Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa (3/3), RNI mewakili BUMN pangan bersama Bulog, kita untuk cadangan beras dan segala macam pada dasarnya kita siap," ujar Eko saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/3).

Baca Juga

Eko memaparkan, sisi persediaan untuk kondisi darurat, stok masker dan cairan pembersih tangan RNI masih sangat cukup untuk membantu Kimia Farma. Eko menyebut stok masker dan alat kesehatan RNI hanya diberikan kepada Kimia Farma, bukan ke pasar bebas. 

"Kita selalu persiapkan minimal 100 ribu masker, buat jaga-jaga untuk darurat seperti kebutuhan rumah sakit. Untuk hand sanitizer, kita ready stock cukup banyak, untuk termometer biasa juga kita ada stoknya. Masih aman ketersediaannya," kata Eko.

Eko mengatakan setelah mendapatkan arahan dari Erick, RNI langsung berkoordinasi dengan BUMN lain seperti Bulog hingga Kimia Farma dalam memastikan ketersediaan pangan dan alat kesehatan.  

"Gula ada, untuk cadangan emergensi kita siap, InsyaAllah buat sampai puasa dan lebaran cukup," ucap Eko.

Eko menyampaikan ekspor masker RNI ke luar negeri bukan dalam ranah bisnis, melainkan program CSR RNI bersama BUMN lain untuk membantu warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Kata Eko, banyak WNI di luar negeri yang kesulitan mendapatkan masker menyusul merebaknya kasus Korona. 

"Banyak TKI kita yang bekerja di Hong Kong kesulitan mendapatkan masker. Jadi bukan ekspor dalam arti bisnis. Kita membantu masyarakat kita di sana mengingat harga masker gila-gilaan," lanjut Eko.

Eko memastikan wabah corona tidak terlalu berdampak pada kinerja perusahaan pada kuartal pertama. Pasalnya, kata Eko, RNI bermain di sisi hulu misalnya pabrik gula sehingga tidak begitu berdampak dengan produksi pabrik yang berada di hilir. Menurut Eko, RNI justru sangat menopang upaya pemerintah dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran corona. 

"Kita kan di hulunya tidak begitu terpengaruh. Justru kita menopang (upaya pemerintah) ini," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement