Selasa 10 Mar 2020 18:24 WIB

Buyback Dorong Peningkatan Harga Saham BUMN

Aksi buyback merupakan sinyal dari emiten bahwa harga sahamnya murah

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Petugas keamanan beridiri di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Antara/Aprillio Akbar)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas keamanan beridiri di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Antara/Aprillio Akbar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, mengatakan aksi buyback akan memberikan sejumlah keuntungan kepada emiten pelat merah. Salah satunya yaitu menaikkan harga saham.

"Buyback saham akan menyebabkan demand saham meningkat, dengan sendirinya harga saham bisa naik," kata Hans saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (10/3).

Baca Juga

Manfaat lainnya yaitu bisa memberikan keuntungan tambahan bagi emiten. Pasalnya, saham yang sudah dibeli dengan harga murah biasanya akan dijual kembali di bursa dengan harga normal. Sehingga, emiten bisa mendapatkan laba yang cukup besar dari selisih penjualan saham tersebut.

Menurut Hans, aksi buyback juga merupakan sinyal dari emiten bahwa harga sahamnya murah. Sehingga, ini menjadi kesempatan bagi pemegang saham lain untuk ikut membeli saham.

Hans menilai, selain menstabilkan harga, buyback saham juga dapat meningkatkan optimisme pasar. Menurutnya, buyback saham akan menjadi katalis positif di tengah tekanan penyebaran virus korona baru atau Covid-19.

Hans mengapresiasi sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas untuk meredam penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi beberapa waktu belakang. Menurutnya, buyback bisa menjadi solusi jangka pendek maupun jangka panjang bagi emiten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement