Rabu 11 Mar 2020 04:52 WIB

Dinkes Riau Minta Sumatera Jungle Run Antisipasi Corona

Lomba lari Sumatera Jungle Run diikuti peserta dari dalam dan luar negeri.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Lomba lari Sumatra Jungle Run diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Ilustrasi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Lomba lari Sumatra Jungle Run diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau meminta panitia lomba lari Sumatera Jungle Run untuk mengantisipasi keikutsertaan pelari dari luar negeri guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Nazir.

“Yang penting peserta tidak dari negara terjangkit Covid-19 yang datang,” katanya di Pekanbaru, Selasa (10/3).

Baca Juga

Lomba lari lintas alam Sumatera Jungle Run (SJR) akan diselenggarakan pada 11 April 2020. Acara ini berlokasi di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, Riau. SJR melombakan tiga kategori berdasarkan jarak tempuh, yakni lari lima kilometer (5K), 10K, dan 21K.

Sejauh ini sudah sekitar seribu orang yang sudah mendaftar, termasuk pelari dari luar negeri. Panitia mendata, sudah ada puluhan pelari dari 10 negara yang melakukan registrasi. Peserta paling banyak dari Malaysia, yakni 15 orang, kemudian dari Jepang (lima orang).

Ada pula peserta dari Kenya (3), Amerika Serikat (3), Prancis (2), Inggris (1), Jerman (1), Brunei Darussalam (1), Kolombia (1), Singapura (1), dan Korea Selatan (1). Nazir mengatakan, dinkes sama sekali belum mendapat informasi tentang lomba tersebut.

Pihak panitia juga tidak berkoordinasi dengan dinkes untuk mengantisipasi potensi penyebaran Covid-19. Padahal, hampir semua negara asal pelari asing tersebut memiliki kasus virus Covid-19.

Bahkan, Nazir melanjutkan, Pemerintah Indonesia telah melarang seluruh kedatangan, baik yang tiba maupun transit, dari Korea Selatan. “Saya belum dapat informasi. Belum ada panitianya yang berkomunikasi dengan kita,” ujarnya.

Panitia SJR Ridho Ikhsan menyatakan sejauh ini persiapan masih berjalan dan tidak ada rencana untuk menunda lomba tersebut. Ia mengatakan, jumlah peserta yang mendaftar terus bertambah, terutama dari peserta lokal. Sementara itu, peserta dari Korsel juga tetap bisa ikut serta.

“Korsel tetap masih boleh ikut. Cuma aku belum tahu yang Korsel ini ekspatriat yang kerja di sini atau memang dari Korsel,” kata Ridho.

Ia menjelaskan, satu peserta dari Singapura adalah ekspatriat yang tinggal di Pekanbaru. Ridho belum bisa memastikan apakah panitia sudah berkoordinasi dengan Dinkes Riau untuk mengantisipasi Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, jumlah pasien terduga Covid-19 di daerah tersebut hingga tanggal 10 Maret sebanyak delapan orang. Mereka menjalani proses perawatan di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit umum daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement