Kamis 19 Mar 2020 12:43 WIB

Bantul Tunda 22 Acara di Objek Wisata

Penundaan agenda di objek wisata Bantul antisipasi penyebaran corona.

Red: Ani Nursalikah
Bantul Tunda 22 Acara di Objek Wisata. Pengunjung Malioboro Anjlok. Jalur pedestrian lengang di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/3). Pengunjung di ikon wisata Yogyakarta anjlok pascapenguman penyebaran virus corona di Indonesia. Imbasnya beberapa pedagang memilih libur, selain sepi juga untuk menjaga dari virus covid 19. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Bantul Tunda 22 Acara di Objek Wisata. Pengunjung Malioboro Anjlok. Jalur pedestrian lengang di Kawasan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/3). Pengunjung di ikon wisata Yogyakarta anjlok pascapenguman penyebaran virus corona di Indonesia. Imbasnya beberapa pedagang memilih libur, selain sepi juga untuk menjaga dari virus covid 19. Wihdan/ Republika(Wihdan Hidayat/ Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menunda sekitar 22 event atau kegiatan yang sedianya digelar di beberapa objek wisata. Penundaan itu sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19 yang kini sudah masuk Tanah Air.

"Event yang akan kita laksanakan itu mengalami penundaan karena adanya imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa saat pandemi Covid-19 ini," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah, Kamis (19/3).

Baca Juga

Menurut dia, ada sebanyak 22 event atau atraksi wisata yang harus ditunda. "Sebenarnya kita akan mengadakan pentas seni di tiap-tiap pekan di objek wisata, namun semua ditiadakan, ada 22 pentas seni di objek wisata kita semuanya dipending sampai keadaan kondusif," katanya.

Dia mengatakan, penundaan itu juga sesuai instruksi Bupati Bantul tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Covid-19 bagi perangkat daerah di lingkungan pemerintah setempat. "Kami juga sudah membuat Surat Edaran kepala dinas kita sampaikan kepada pengelola objek wisata, pelaku usaha pariwisata hotel, restoran kemudian juga desa-desa wisata agar melaksanakan upaya preventif untuk mengantisipasi penularan virus ini," kata Annihayah.

Sementara kaitannya dengan pencegahan meluasnya Covid-19 di lingkungan kerja PNS instansinya, Dinas Pariwisata sudah memesan cairan antiseptik ke perusahaan penyedia untuk ditempatkan di setiap ruang atau sudut kantor, namun masih menunggu antrean.

"Kita sudah memesan hand sanitizer langsung ke pabriknya tetapi masih menunggu antrean. Kebetulan di kawasan industri kita ada pabrik kosmestik yang produksi hand sanitizer secara massal, kita dengan OPD terkait sudah pesan, antara lima sampai 10 liter tiap OPD," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement