Jumat 03 Apr 2020 08:46 WIB

Tasikmalaya Terus Data Warga Terdampak Wabah Corona

Warga Tasikmalaya terdampak corona mendapat bantuan senilai Rp 500 ribu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ani Nursalikah
Tasikmalaya Terus Data Warga Terdampak Wabah Corona . Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancara wartawan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Tasikmalaya Terus Data Warga Terdampak Wabah Corona . Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancara wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus melakukan pendataan warga yang terdampak wabah corona. Rencananya, warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, sampai saat ini masih terus melakukan pendataan. Menurut dia, penyaluran bantuan itu mesti tepat sasaran.

Baca Juga

"Jangan sampai uang bantuan turun, data belum siap. Kita terus data, termasuk juga mendata masyarakat miskin baru yang terpapar corona," kata dia, Kamis (2/4).

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah menyiapkan skema bantuan untuk warga terdampak wabah korona sebesar Rp 500 ribu dua hingga tiga bulan ke depan. Satu per tiga dari jumlah bantuan itu akan diterima dalam bentuk uang tunai dan sisanya dalam kebutugan pokok.

Budi mengatakan, masih terus mendata warganya untuk diserahkan ke provinsi. "Yang tadinya misalnya biasa kerja, tiba-tiba ada corona sama sekali tak bisa kerja, itu kita data," kata dia.

Tak hanya itu, Pemkot Tasikmalaya juga akan menyiapkan bantuan untuk warga terdampak korona. Namun, bantuan dari pemkot akan lebih difokuskan kepada keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Kamis, terdapat enam pasien positif Covid-19. Satu pasien positif sudah sembuh, satu pasien meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.

Sementara itu, tercatat 12 PDP yang ada di Kota Tasikmalaya. Sebanyak tiga pasien masih menjalani pengawasan, delapan selesai pengawasan, dan satu pasien meninggal dunia.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 373 kasus. Sebanyak 247 orang masih dalam pemantauan dan sisanya telah selesai pemantauan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement