Senin 13 Apr 2020 22:00 WIB

Imbas Corona, Harga Kopi Gayo Anjlok dan Ekspor Dihentikan

Pembeli dari berbagai negara telah menghentikan sementara pembelian kopi Gayo.

Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menunjukkan biji kopi Arabika gayo hasil musim panen akhir tahun 2019 di lapangan desa, Bandar Baro, Aceh Utara, Aceh, Kamis (19/12/2019).
Foto: RAHMAD/ANTARA FOTO
Pekerja menunjukkan biji kopi Arabika gayo hasil musim panen akhir tahun 2019 di lapangan desa, Bandar Baro, Aceh Utara, Aceh, Kamis (19/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh Tengah membahas langkah terkait pemberian stimulus bagi sektor komoditas kopi Gayo. Pemda berencana menyalurkan modal usaha tambahan. Pandemi corona menyebabkan ekspor kopi gayo terhenti serta harga anjlok.

Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar  mengatakan pihaknya sedang mengkaji terkait pemberian stimulus untuk sektor komoditas unggulan daerah Gayo terkait penyaluran tambahan modal usaha, apakah dibolehkan atau tidak dalam peraturan. "Kita sedang kaji itu, apa dibolehkan," katanya di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (13/4).

Baca Juga

Bupati juga meminta pihak perbankkan di Aceh Tengah untuk dapat ikut membantu mengatasi persoalan tersebut. Caranya yakni dengan pemberian keringanan kredit modal usaha kepada pihak koperasi kopi.

"Agar pihak koperasi bisa kembali menampung atau membeli kopi dari petani. Kita harus bekerjasama untuk mengatasi ini," katanya

Langkah tersebut dilakukan Shabela menanggapi situasi di Aceh Tengah. Sejak pandemi covid-19 merebak, memberi dampak terhadap perdagangan kopi arabica Gayo di pasar dunia. Menurut data para ekspotir lokal Aceh Tengah bahwa pembeli dari berbagai negara telah menghentikan sementara pembelian kopi Gayo hingga situasi covid-19 berakhir.

Situasi itu membuat para petani di dataran tinggi Gayo terkena imbasnya. Harga jual kopi anjlok, bahkan sulit menemukan pembeli, karena kalangan eksportir lokal juga mulai kebingungan untuk menjual kopi mereka yang telah dibeli dari petani.

Solusi yang sempat muncul yakni pemanfaatan resi gudang untuk penyimpanan kopi sementara. Namun dari petani dinilai solusi itu juga belum mampu menyelesaikan semua persoalan. Hal ini lantaran kapasitas resi gudang tidak dapat menampung semua kopi dari petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement