Kamis 16 Apr 2020 07:11 WIB

Nasib Negara Gagal

Lebih baik bekerja sama dengan negara lain yang telah bebas corona.

Red: Karta Raharja Ucu
Novelis Asma Nadia berpose untuk Harian Republika di sela-sela kegiatan Workhsop Kepenulisan pada gelaran Festival Republik 2019, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Ahad (29/12).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Novelis Asma Nadia berpose untuk Harian Republika di sela-sela kegiatan Workhsop Kepenulisan pada gelaran Festival Republik 2019, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Ahad (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Asma Nadia

Tidak bermaksud mendahului Allah, tetapi banyak pihak melakukan prediksi. Tentu saja prediksi bisa benar, bisa salah.

Sebagai prediksi, mungkin pada masa depan, negara-negara di dunia hanya terbagi atas empat kelompok bila dikaitkan dengan virus corona.

Pertama, negara yang sama sekali bersih dan tidak tersentuh virus Covid-19. Sampai sekarang masih terdapat nama-nama negara yang masuk dalam kategori ini, wallahu'alam pada bulan-bulan mendatang. Jika tidak menutup diri dan melakukan langkah antisipasi, mungkin mereka akan bergabung dengan negara lain yang sudah terjangkiti.

Kedua, negara yang berhasil mengatasi virus corona karena sejak awal serius menangani pandemi dan tidak menganggap remeh. Ada dua pendekatan yang dilakukan oleh negara kelompok ini, yakni mengantisipasi corona, pertama negara yang mengambil langkah berani seperti mengisolasi atau lockdown. Jika dilihat dari tren saat ini, Cina mungkin menjadi salah satu kandidat negara yang berpeluang berhasil melewati masa ini karena berani mengambil langkah drastis.

Pendekatan kedua, negara yang proaktif mendeteksi penderita sehingga mengurangi sebanyak mungkin penyebaran. Semakin banyak pembawa virus yang terdeteksi, semakin kecil penyebarannya. Korea, Singapura, Vietnam mungkin menjadi kandidat kuat dalam kategori ini.

Pendekatan kedua tanpa lockdown secara ekonomi lebih aman, akan tetapi melibatkan banyak biaya, tenaga, waktu, dan sumber daya. Pendekatan ini menunjukkan hasil yang cukup melegakan walau lebih berisiko dibandingkan cara pertama.

Ketiga, negara yang awalnya terlambat mengantisipasi, menganggap remeh Covid- 19, merasa tidak akan terjangkiti. Namun begitu terkena, mereka sangat serius berupaya mengatasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement