Jumat 24 Apr 2020 17:16 WIB

Asma Nadia Kisahkan Pentingnya Buku dalam Masa PSBB

Buku menjadi salah satu pilihan yang masih mudah diakses di tengah pembatasan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penulis Novel Asma Nadia dengan buku-buku karyanya
Foto: dok Asma Nadia
Penulis Novel Asma Nadia dengan buku-buku karyanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis novel Asma Nadia mengatakan, buku bisa menjadi sahabat terbaik dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. Masa-masa di rumah saja akan lebih bermanfaat ketika kita juga rajin membaca buku.

Ia menceritakan pengalamannya saat hadir di IBF sekaligus meluncurkan buku Keluarga Penulis termasuk juga novel politik karya suaminya, Isa Alamsyah 'Tuhan Kenapa Kau Memberiku Wajah Ini' Maret 2020 lalu. Setelah itu, ia pergi ke Qatar dan terpaksa harus melakukan karantina mandiri begitu pulang ke Indonesia.

Selama karantina mandiri itulah, ia terpaksa tidak bertemu keluarganya. "Habis waktu 14 hari Asma karantina mandiri, anak-anak memutuskan melakukan hal serupa. Dan selama itu pun Asma menjadikan aktivitas membaca buku selain menulis sebagai rutinitas," kata Asma kepada Republika, Jumat (24/4).

Pada saat itu, ia semakin merasakan manfaat membaca buku. Selain itu, buku menjadi salah satu pilihan yang masih mudah diakses di tengah pembatasan berbagai macam hal saat wabah Covid-19 melanda.

"Bahkan dengan kondisi PSBB, buku alhamdulillah masih bisa didapatkan. Bahkan toko buku besar Tanah Air pun membuka layanan antar, tinggal hubungi CS mereka," kata dia lagi.

Bagi Asma, sebelum PSBB, buku sudah menjadi penting. Apalagi pada masa PSBB saat ini buku menjaid semakin penting. Sebab, selama mengisolasi diri ilmu dan wawasan manusia harus tetap mengalir, salah satu medianya melalui buku.

"Bagi yang berbisnis atau merencanakan bisnis tertentu, buku-buku yang tepat bisa jadi semacam sekolah atau kursus yang bisa diakses untuk membangun kesiapan setelah wabah nanti, atau masuk ke dunia luar yang sempat tertinggal," kata dia.

Menurut Asma, buku bagi pembaca umumnya akan menjadi jembatan yang mengantarkan manusia ke dunia luar. Bahkan di saat fisik manusia terisolasi di dalam rumah tidak bisa pergi kemana-mana.

Keluarga, lanjut dia sebenarnya bisa memanfaatkan masa-masa pandemi ini untuk membangkitkan kegemaran membaca anak-anak mereka. "Atau mensupply buku-buku baik agar anak-anak kita yang biasanya bacaan mereka macam-macam sekarang jadi kesempatan mengarahkan buku-buku yang mencerahkan untuk mereka baca," kata dia menambahkan.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan saat ini pre-order buku terbarunya berjudul 'Istri Kedua', 'Bidadari Berbisik' dan 'Cinta di Ujung Sajadah' memiliki sambutan yang membahagiakan. Termasuk karya anaknya 'Putri Salsa: Fallen for You' dan karya 'Adam Putra Firdaus: Anak Penangkap Hantu' yang saat ini sedang diproses skenario untuk difilmkan. Ia menilai, mungkin isolasi di rumah semakin meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.

"Bahagia bukan karena larisnya tapi karena jadi pilihan teman-teman pembaca untuk mendampingi mereka menghabiskan waktu di rumah saja," kata Asma.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَحْلَلْنَا لَكَ اَزْوَاجَكَ الّٰتِيْٓ اٰتَيْتَ اُجُوْرَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِيْنُكَ مِمَّآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلَيْكَ وَبَنٰتِ عَمِّكَ وَبَنٰتِ عَمّٰتِكَ وَبَنٰتِ خَالِكَ وَبَنٰتِ خٰلٰتِكَ الّٰتِيْ هَاجَرْنَ مَعَكَۗ وَامْرَاَةً مُّؤْمِنَةً اِنْ وَّهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ اِنْ اَرَادَ النَّبِيُّ اَنْ يَّسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِيْٓ اَزْوَاجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ لِكَيْلَا يَكُوْنَ عَلَيْكَ حَرَجٌۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Ahzab ayat 50)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement