Dampak Corona, Kegiatan Ramadhan di Masjid Kota Kendari Sepi

Red: Andi Nur Aminah

Ahad 26 Apr 2020 22:13 WIB

Sejumlah pengendara sepeda motor dan pejalan kaki menghampiri tempat pembagian takjil gratis yang disediakan warga di jalan Syeh Yusuf, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (25/4/2020). Di bulan suci Ramadhan banyak cara yang dilakukan Umat Islam untuk mendapatkan pahala salah satunya dengan memberi makanan secara gratis atau takjil kepada muslim yang akan berbuka puasa Foto: JOJON/ANTARA FOTO Sejumlah pengendara sepeda motor dan pejalan kaki menghampiri tempat pembagian takjil gratis yang disediakan warga di jalan Syeh Yusuf, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (25/4/2020). Di bulan suci Ramadhan banyak cara yang dilakukan Umat Islam untuk mendapatkan pahala salah satunya dengan memberi makanan secara gratis atau takjil kepada muslim yang akan berbuka puasa

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Adanya pembatasan oleh pemerintah terkait pelaksanaan kegiatan keagamaan selama Ramadhan 1441 Hijriah, membuat sejumlah masjid di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sepi dari jamaah. Salah satunya di Masjid Raya Al Kautsar Kendari.

Pengurus Masjid Al Kautsar Kendari, H Nasir, Ahad (26/4) menjelaskan hingga memasuki hari ketiga Ramadhan, sesuai dengan rapat para pengurus masjid disepakati bahwa seluruh kegiatan keagamaan selama Ramadhan ditiadakan seperti Shalat Tarwih, Tadarrus, Itiqaf termasuk buka puasa bersama. Namun untuk orang yang dalam perjalanan diperbolehkan singgah ke Masjid Al Kautsar.

"Aktivitas untuk di masjid sesuai hasil rapat untuk Shalat Tarawih ditiadakan, tadarus juga ditiadakan. Terkecuali untuk buka puasa orang dalam perjalanan kami persilakan,” ujarnya.

Sementara itu, seorang satpam yang selalu berjaga di areal masjid, Mursalim membandingkan, jika Ramadhan sebelumnya setiap menjelang berbuka puasa, suasana masjid selalu ramai, namun tahun ini terasa sangat berbeda.

“Kalau bulan puasa yang tahun lalu itu ramai. Kalau habis Shalat Ashar itu sudah terkumpul remaja-remaja mesjid, yang mau datang buka puasa itu sudah ramai. Namun untuk saat ini namanya ada virus corona jadi sepi," ungkap Mursalim.

Namun demikian, sebagian warga sudah mengerti bahwa adanya pembatasan kegiatan selama Ramadhan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 yang tidak hanya melanda negara Indonesia tetapi hampir seluruh negara di dunia.

Apalagi di Kota Kendari, jumlah pasien positif corona sudah banyak dan bahkan merenggut korban jiwa. Selain itu, pembatasan tersebut tidak hanya terjadi di Kendari saja tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan warga bisa kembali beribadah sebagai mana biasanya.