Ahad 03 May 2020 15:05 WIB

Kau Mengusik Kesadaranku

Corona mengusik kesadaran kita untuk mencintai sesama

Red: Karta Raharja Ucu
Kau Mengusik kesadaranku
Kau Mengusik kesadaranku

REPUBLIKA.CO.ID,

Kau mengisi kesadaranku

Seperti malam dengan hutan

Seperti gunung dengan musim semi

Keindahan hidup adalah ketika kesulitan hadir lalu melewatinya dengan optimisme. Sepercik harapan bisa mengubah segala keputusasaan menjadi kekuatan tiada terkira.

Dunia yang kita tinggali berduka, ribuan nyawa tumbang, benda-benda tak terlihat mata dengan ganas menerjang siapa saja tanpa batas usia.

Kita menjadi mahluk tak berdaya seketika saat mahluk tak berwujud tiba-tiba hadir menembus raga. Cerita tentang pandemi telah lama kita dengar, telah lama hanya menjadi cerita sejarah tentang masa lalu namun tak pernah membayangkan akan hadir senyatanya di masa sekarang.

Ratusan ribu manusia terputus dari mata rantai ekonomi, terputus dari kehidupan sehari-hari. Harapan dan empati satu-satunya yang kita miliki untuk tetap bersama melewati masa-masa penuh duka.

Corona menyadarkan kita akan pentingnya solidaritas sosial, Corona mengingatkan kita untuk berbagi kehidupan. Corona mengusik kesadaran kita untuk mencintai sesama, agar nyawa-nyawa lainnya tak lunglai karena lapar, tak runtuh karena robohnya tiang penyangga rumah tangga.

Kita tak memerlukan pakaian indah tak memerlukan rekening bank dengan jumlah sekian nol ketika kematian tiba, kita hanya memerlukan yang tercatat oleh malaikat tentang yang kita bagikan kepada orang lain. Corona adalah satu cara untuk segera berlomba lomba melakukan amal kebajikan tanpa menunggu orang lain melakukannya.

Corona menyadarkan kita bahwa semua yang bermerk, semua yang terlihat mewah dengan cepat tak lagi berarti. Benda-benda yang menjadi penyandang status sosial hanya menjadi tumpukan dilemari atau dalam garasi. Bila dunia sudah demikian adanya bagaimana pula di akherat kelak?

Corona mengisi kesadaran kita untuk kembali berdekat dengan pemilik alam dengan segala titahnya. Seperti manusia pada Khaliknya dalam senyata-nyatanya perilaku.

PENGIRIM: Geisz Chalifah.

Terinspirasi dari John Denver.

You fill up my senses

Like a night in a forest

Like the mountains in springtime

Like a walk in the rain

Like a storm in the desert

Like a sleepy blue ocean

You fill up my senses

Come fill me again...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement