Senin 04 May 2020 13:11 WIB

Pemkot Bogor: Risiko Penularan Covid di Kereta Perlu Ditekan

Berdasarkan pemeriksaan penumpang dan petugas pada 27 April, tiga positif corona.

Red: Teguh Firmansyah
Kereta komuter PT KAI (ilustrasi)
Kereta komuter PT KAI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengemukakan pentingnya menekan risiko penularan virus corona penyebab Covid-19 di kereta rel listrik komuter. Dedie mengemukakan hal itu melalui layanan aplikasi Whatsapp di Kota Bogor, Senin (4/5).

Hal ini menyusul hasil pemeriksaan terhadap 325 penumpang dan petugas kereta di Stasiun Bogor pada 27 April 2020 yang menunjukkan tiga dari penumpang dan petugas yang diperiksa positif Covid-19. Ia mengatakan bahwa instansi dan lembaga terkait harus segera mengevakuasi dan menyelaraskan visi-misi untuk menekan risiko penularan corona di kereta.

Baca Juga

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan bahwa kereta masih menjadi moda transportasi yang rawan menimbulkan penularan virus corona. Pasalnya, kemungkinan ada orang tanpa gejala yang naik dan bisa menularkan virus kepada orang lain.

"Saya berharap pengelola KRL memiliki respons yang terukur dalam menyikapi peristiwa tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement