Sabtu 09 May 2020 06:04 WIB

Diduga Diselingkuhi Istri, Lelaki di Tasikmalaya Bunuh Diri

Korban telah menikah dengan istrinya selama delapan tahun.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Diduga Diselingkuhi Istri, Lelaki di Tasikmalaya Bunuh Diri. Foto: Bunuh diri/ilustrasi
Foto: Max Pixel
Diduga Diselingkuhi Istri, Lelaki di Tasikmalaya Bunuh Diri. Foto: Bunuh diri/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Kampung Legok Nangka, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, dikagetkan dengan kejadian bunuh diri yang dilakukan salah seorang warga kampung itu. Lelaki berinisial OP (30 tahun) ditemukan meninggal dunia dengan keadaan tergantung pada tali.

Kapolsek Indihiang, Kompol Moch Bashori mengatakan, polisi menerima laporan kejadian itu dari warga sekitar pada Sabtu (9/5) sekira pukul 00.40 WIB. Ketika mendatangi lokasi, korban ditemukan tak bernyawa.

Baca Juga

"Kita telah mendatangi TKP ditemukannya orang gantung diri. Korban gantung diri di warung miliknya," kata dia dalam laporannya yang telah dikonfirmasi, Sabtu.

Ia menjelaakan, kejadian berawal ketika korban pulang ke rumah pada Jumat (8/5) sekira pukul 23.00 WIB. Ketika itu, korban tiba-tiba langsung meminta melihat istrinya, AI (24). Korban menduga istrinya telah selingkuh.

Setelah itu, korban menggigit tangan dan memukul wajah istrinya. Istrinya kemudian berteriak, sehingga terdengar ke rumah tetangganya.

"Lalu datang ketua RT setempat bersama warga yang lain untuk melerai kejadian tersebut. Namun korban malah lari ke sumur di area perkebunan depan rumah sambil membawa tambang dan pisau," kata Bashori.

Ketua RT setempat akhirnya berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Polsek Indihiang. Sebab, dikhawatirkan akan kembali terjadi perbuatan kekerasan.

Bashori menambahkan, polisi bersama warga kemudian berusaha mencari korban. Setelah dicari, korban korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri.

"Korban ditemukan di dalam warung depan rumah," kata dia yang juga ikut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut dia, korban telah menikah dengan istrinya selama delapan tahun dan dikarunia dua orang anak. Sehari-harinya, korban bekerja sebagai buruh batu di pegunungan.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan saksi, korban pernah melakukan kekerasan terhadap istrinya dan telah dilaporkan di Polres Tasikmalaya Kota. "Semenjak dua tahun terkahir korban mengalami perubahan prilaku menjadi lebih tempramental," kata Bashori.

Ia mengatakan, keluarga korban beserta istrinya menganggap kejadian itu sebagai musibah dan tidak bersedia untuk dilakukan otopsi. Tim identifikasi Polres Tasikmalaya Kota yang mendatangi TKP juga tidak menemukan adanya kekerasan di tubuh korban.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement