Ahad 24 May 2020 22:17 WIB

Amalan Setelah Ramadhan

Menolong kaum dhuafa merupakan amalan yang harus terus dilakukan setelah Ramadhan.

Red: Ani Nursalikah
Amalan Setelah Ramadhan
Foto: Reuters/Nikola Solic
Amalan Setelah Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH Didin Hafidhuddin      

JAKARTA -- Sungguh amat banyak peluang beramal yang disediakan Allah SWT dan Rasul-Nya di bulan suci Ramadhan dengan balasan dan pahala yang berlipat ganda. Amalan-amalan itu ada yang berhubungan langsung dengan-Nya secara vertikal seperti sholat sunnah, zikir, beristighfar, membaca tasbih dan tahmid, berdoa, dan lain sebagainya.

Baca Juga

Ada juga alaman yang berkaitan dengan penguatan hubungan kemanusiaan secara horizontal, seperti sedekah dan silaturahim. Ini semuanya disyariatkan dalam rangka membangun dan mengembangkan nilai-nilai ketakwaan pada setiap Mukmin dan Muslim yang melakukan ibadah shaum, sejalan dengan firman-Nya yang terdapat pada Surat Al-Baqarah ayat 183.

Amalan-amalan yang menggambarkan implementasi dan aplikasi nilai-nilai ketakwaan tersebut, tentu harus berkelanjutan dilakukan setelah selesai melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan. Ini agar amalan tersebut menjadi sikap keseharian dan kepribadian yang utama (syakhsiyyah Islamiyyah). Di antara amalan yang menjadi kelanjutan shaum Ramadhan itu adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal.

Sungguh sangat indah anjuran untuk menjalani puasa Syawal ini. Amalan ini bisa berkaitan dengan upaya pengendalian diri dalam merayakan Idul Fitri yang penuh dengan kegembiraan.

Terkadang, perayaan ini terkesan termanifestasikan secara berlebih-lebihan atau ishraf dan tabdzir (sia-sia). Kedua hal tersebut merupakan perilaku yang tidak disenangi dan dicintai oleh Allah SWT. "... dan makanlah dan minumlah, tetapi janganlah kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah SWT itu tidak suka terhadap orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raf: 31).

Kebiasaan bersilaturahim dengan keluarga dekat atau keluarga jauh, teman, dan handai tolan merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Lebih dianjurkan lagi amalan itu disertai dengan sikap yang ikhlas untuk saling memaafkan atas berbagai kesalahan dan dosa kemanusiaan yang terjadi sebelumnya.

Hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan wajah yang penuh dengan keakraban disertai senyum persaudaraan merupakan unsur silaturahim yang sangat penting. Diharapkan, amalan ini akan mampu menghilangkan sifat dengki, iri, hasud, saling memfitnah, saling menjatuhkan, dan saling menggunting dalam lipatan. Silaturahim semacam inilah yang akan menyebabkan dianugerahkannya rezeki dan usia panjang yang penuh dengan keberkahan, di samping akan memperkuat solidaritas umat.

Menolong dan membantu kaum dhuafa, seperti orang-orang fakir-miskin, anak-anak yatim yang telantar, dan janda-janda tua renta yang terabaikan, merupakan amalan yang harus terus-menerus dilakukan. Infak dan sedekah untuk kepentingan mereka juga untuk kepentingan menegakkan syiar agama Allah, meruapakan amalan mulia yang juga harus dilanggengkan. Tentu masih banyak amalan lainnya yang seyogianya dilakukan oleh kaum Muslimin setelah selesai melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan agar nilai-nilai ketakwaan terjaga secara konsisten dan istiqamah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement