Kamis 14 May 2020 03:47 WIB

Delapan Karyawan Freeport Asli Papua Terinfeksi Covid-19

Delapan karyawan PT Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) positif Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penanganan pasien terdampak virus corona. Delapan karyawan PT Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) positif Covid-19. Ilustrasi.
Foto: VOA
Penanganan pasien terdampak virus corona. Delapan karyawan PT Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) positif Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA - Delapan orang karyawan PT Freeport Indonesia orang asli Papua (OAP) di Kelurahan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua ikut terinfeksi Covid-19. Keterangan ini disampaikan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Mimika Reynold Ubra.

"Saat ini tercatat delapan kasus dari seluruh kasus Covid-19 di Tembagapura merupakan OAP. Kasus yang terjadi di Tembagapura masih terbatas di lingkungan karyawan, sedangkan untuk masyarakat di luar karyawan sebagian besar sudah berada di Timika sejak dievakuasi bulan Februari lalu," kata Reynold di Timika, Rabu.

Baca Juga

Ia mengakui PT Freeport Indonesia telah menyediakan peralatan PCR untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 yang ditempatkan di Klinik Kuala Kencana yang akan diujicobakan dalam pekan ini. Jika peralatan tersebut bisa segera difungsikan, maka hal itu akan sangat membantu upaya pengendalian Covid-19 di Kabupaten Mimika.

Peralatan PCR yang didatangkan dari Korea Selatan tersebut mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 200 sampel spesimen swab tenggorokan dan hidung. "Untuk pengiriman sampel ke Jayapura masih akan terus dilakukan yaitu terhadap orang-orang dengan hasil rapid test positif. Namun jumlah sampel yang akan dikirim disesuaikan dengan ketersediaan tenaga dan prasarana di RSUD Mimika. Sementara untuk peralatan PCR di Klinik Kuala Kencana kami masih menunggu informasi tentang waktu mulai pengoperasian," jelasnya.

Peralatan PCR milik PT Freeport yang ditempatkan di Klinik Kuala Kencana itu tidak saja akan memeriksa sampel spesimen swab dari RS Tembagapura, tetapi juga dari RSUD Mimika dan RSMM Timika. Pemkab Mimika sejak 2014 telah memiliki peralatan PCR, namun sejauh ini baru sebatas digunakan untuk pemeriksaan Viraload HIV.

"Mesin PCR di RSUD Mimika siap digunakan untuk pemeriksaan nCoV2 di Kabupaten Mimika. Pihak RSUD menunggu tenaga teknis dari Jakarta untuk menyiapkan mesin tersebut," jelas Reynold.

Sejak 29 Maret hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Mimika sudah mencapai 114 kasus. Pada Rabu terdapat penambahan empat kasus baru positif Covid-19 yaitu dari RS Tembagapura sebanyak tiga kasus dan satu kasus lainnya berasal dari RSUD Mimika. Rincian kasus Covid-19 per distrik (kecamatan) di Mimika yaitu Tembagapura sebanyak 72 kasus, Kuala Kencana empat kasus, Mimika Baru 17 kasus, dan Wania 21 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement