Senin 18 May 2020 14:14 WIB

Pariwisata Yogya Siap Menyambut Kembali Kondisi Normal Baru

Upaya pemulihan kesiapan pelaku wisata Yogya harus dimulai dari sekarang.

Red: Indira Rezkisari
Becak Terdampak Pandemi Covid19. Beberapa becak menunggu penumpang di Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. Dinas Pariwisata menyiapkan SOP untuk membuka kembali sektor wisata di kondisi normal baru.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Becak Terdampak Pandemi Covid19. Beberapa becak menunggu penumpang di Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. Dinas Pariwisata menyiapkan SOP untuk membuka kembali sektor wisata di kondisi normal baru.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersiap menyambut kembali kedatangan wisatawan di seluruh destinasi menyongsong situasi normal baru atau tatanan kehidupan baru yang dijalani selama dan setelah pandemi Covid-19. Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, mengatakan saat ini tengah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait kegiatan pariwisata di DIY, baik untuk pengelola destinasi maupun wisatawan.

"Umpamanya pandemi ini tidak selesai-selesai ya tidak mungkin kita mau tutup terus," kata dia, Senin (18/5). Meski demikian, kata Singgih, pemulihan kembali kegiatan pariwisata di Kota Gudeg harus menyesuaikan dengan kondisi yang baru disertai SOP yang baru pula.

Baca Juga

Kendati saat ini DIY masih memasuki masa tanggap darurat Covid-19 hingga 29 Mei 2020, menurutnya upaya pemulihan kesiapan pelaku wisata harus dimulai dari sekarang sembari menunggu kebijakan resmi pemerintah pusat dan daerah terkait pembukaan kembali kegiatan pariwisata. "Siap tidak siap kalau kebijakan muncul kita menyiapkan dari sekarang," kata dia.

Dengan menggandeng Bank Indonesia (BI), kata dia, Dispar DIY menyiapkan kapasitas SDM pariwisata melalui pelatihan secara daring. Selain itu, Pemda DIY juga memberikan bantuan sarana prasarana kebersihan bagi destinasi wisata sesuai protokol kesehatan yang ada seperti fasilitas cuci tangan.

"Kami sedang menyiapkan 240 tempat cuci tangan yang ada di 50 destinasi wisata dan insya Allah sebelum Mei habis sudah selesai," kata Singgih.

Upaya promosi wisata, menurut dia, sudah mulai digencarkan kembali baik melalui video atau sarana lainnya. Hanya saja konten promosi belum berisi ajakan untuk mengunjungi Yogyakarta sekarang.

"Kami juga membuat video terkait sepinya pariwisata Yogya, tapi kami tidak diam. Kami membersihkan destinasi, memperbaiki destinasi, penambahan kebersihan dan fasilitas cuci tangan. Itu akan kami sampaikan di dalam video sehingga calon wisatawan yang nanti akan datang ke Yogyakarta pada saatnya nanti sudah merasa nyaman," kata dia.

Meski SOP kegiatan pariwisata masih disusun, Singgih memastikan bahwa Dispar DIY akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan wisata di lapangan menyesuaikan protokol kesehatan.

"Tentu pemantauan tidak hanya dari Dinas Pariwisata tapi semua pihak. Kalau pariwisata gerak insyaAllah ekonomi bisa jalan dengan baik karena yang terimbas banyak sekali," kata dia.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan saat ini tercatat sebanyak 20 hotel dan restoran baik berbintang dan non-bintang di DIY menyatakan bersiap beroperasi kembali pada Juni 2020. Menurut dia, keputusan itu patut didukung untuk menopang kembali aktivitas pariwisata dan perekonomian di DIY asalkan mampu menyesuaikan protokol kesehatan yang ada.

"Kami mendukung tapi harus sesuai protokol Covid-19 dengan ketat bagi tamu maupun karyawan," kata Deddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement