REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski dilakukan secara virtual, Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta tetap melanjutkan tradisi buka puasa bersama (bukber). Bukber kali ini digelar Rabu (20/5), antara Kedubes Singapura dan Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Alhasyim (YBKNA).
“Walaupun kita merayakan Ramadhan dengan cara yang berbeda tahun ini, makna dari bulan suci ini bagi teman-teman kita yang beragama Islam tetap sama – bulan ini adalah waktu untuk refleksi, beribadah dan melakukan perbuatan baik," kata Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar lewat Skype, saat memulai acara.
"Ini juga merupakan waktu untuk mengingat bahwa kita semua memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan di antara kita. Tidak ada pandemi yang dapat mengubah ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.
YBKNA adalah rumah anak-anak yang didirikan Bapak Joko Mulyanto dan istrinya, Tati Musarofa pada 2002 di Jakarta Selatan. Tujuan YBKNA adalah untuk membantu anak-anak yang kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak, tempat tinggal dan kebutuhan dasar.
Bukber adalah bagian dari tradisi tahunan Kedubes Singapura setiap bulan Ramadhan agar semua staf dapat berbuka puasa bersama dengan kolega dan teman Muslim mereka di Jakarta. Tradisi ini juga ditujukan untuk mempromosikan persahabatan dan solidaritas di antara anggota kelompok agama yang berbeda.
Namun, tahun ini bukber dilakukan secara daring karena Covid-19 dan pembatasan fisik melarang orang berkumpul.
Acara bukber tahun ini dimulai dengan upacara penyerahan sembako dari Kedubes Singapura kepada YBKNA. Dubes Anil menyapa anak-anak dan staf YBKNA melalui Skype. Anak-anak dan staf YBKNA dapat berinteraksi dengan anggota Kedutaan Singapura melalui empat sesi Skype yang diadakan secara bersamaan.
“Kami merasa berbahagia dapat bukber dengan Kedutaan Singapura. Sumbangan dari pihak Kedutaan ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan membuat mereka merasa sangat senang. Kami berharap kerja sama dengan Kedutaan Singapura ini dapat berlanjut di masa depan,” kata Joko, mewakili YBKNA.
