Jumat 22 May 2020 15:20 WIB

Tesla Tawarkan Cuti tak Dibayar Bagi Karyawan

Mereka yang memiliki gejala Covid-19 dan diminta karantina dikecualikan dari aturan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan kendaraan di pabrik Tesla di Fremont, California, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Foto: AP Photo/Jeff Chiu
Pekerja menyelesaikan kendaraan di pabrik Tesla di Fremont, California, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen otomotif dan teknologi, Tesla Inc menawarkan pada karyawan cuti tanpa bayaran hingga akhir bulan jika mereka khawatir untuk pergi bekerja. Menurut memo internal yang diperoleh Bloomberg, produsen kendaraan listrik ini mengumumkan ketentuan bersama mulai Jumat (22/5).

"Karyawan yang khawatir akan penularan pada anggota rumah tangga mereka yang berisiko dapat menandatangani dan menyerahkan dokumen untuk cuti hingga 31 Mei," kata Kepala sumber daya manusia Tesla Amerika Utara, Valerie Capers Workman dalam memo tersebut.

Baca Juga

Pekerja yang diminta untuk karantina oleh dokter, memiliki gejala Covid-19 atau telah dites positif untuk virus corona dikecualikan dari kebijakan. Memo diterapkan kepada pekerja di pabrik mobil perusahaan di Fremont, California, dan pabrik baterainya di dekat Reno, Nevada.

Tesla memulai kembali produksi di fasilitas Fremont minggu lalu dengan mengabaikan perintah penutupan wilayah pemerintah. Chief Executive Officer Elon Musk menyampaikan, perusahaan akan melanggar peraturan setempat dan bersedia mengambil risiko penangkapan.

Tesla mengatakan kepada karyawannya bahwa pejabat kesehatan wilayah telah menyetujui rencana dan prosedur keselamatannya. Pada Rabu (20/5), Tesla meninggalkan gugatan yang diajukan perusahaan 11 hari sebelumnya terhadap county atas perintah kesehatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement