Sabtu 23 May 2020 07:00 WIB

Trik Agar Adonan Kue Semprit tak Bleberan

Kue semprit cukup mudah untuk dibuat, namun adonannya terkadang jadi bleberan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kue semprit nastar teman silaturahmi Lebaran oleh Pemilik Natural Cooking Club (NCC), Fatmah Bahalwan.
Foto: tangkapan layar
Kue semprit nastar teman silaturahmi Lebaran oleh Pemilik Natural Cooking Club (NCC), Fatmah Bahalwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kue semprit merupakan salah satu hidangan klasik saat Lebaran. Membuatnya pun tidak sulit, karena bahan-bahannya cukup sederhana.

Namun, terkadang kue semprit menjadi sulit dibentuk akibat adonannya yang bleberan alias tidak padat. Pemilik Natural Cooking Club (NCC) Fatmah Bahalwan punya tips untuk menghindari kegagalan seperti itu.

Baca Juga

“Menghindari itu, kita jangan terlalu lama mengocok adonan, cukup lima menit saja sampai tercampur rata, baru kita sempritkan,” kata Fatmah dalam akun Youtube Sajian Sedap.

Dengan mengocok adonan tidak terlalu lama, menurut Fatmah, kita bisa mendapatkan semprit dahlia atau mawar yang bentuknya tetap serta utuh kelopak-kelopaknya. Selain itu, penggunaan gula halus juga perlu diperhatikan baik-baik.

"Pilih gula halus dengan kualitas bagus, jangan menggunakan gula yang mengandung bahan anti kempal," jelasnya.

Aduk rata tambahan bahan menggunakan alat pengaduk untuk menghindari tangan ikutan mengaduk adonan. Sebab, suhu badan bisa memengaruhi hasil adonan.

Fatmah mengatakan, cara menyempritkan tidak perlu menekan dari adonan paling atas. Posisi seperti itu hanya akan membuat tangan sakit dan pegal, apalagi bagi pemula. Tekan semampunya saja, misalnya sepertiga bagian adonan dalam plastik, senyamannya saja.

Tekan adonan di atas loyang yang sudah dilapisi baking paper. Fatmah menjelaskan, baking paper digunakan untuk memudahkan bekerja.

"Dengan begitu, kita tak perlu bolak-balik mengoles loyang dan menabur tepung," ujarnya.

Menurut Fatmah, mengoles loyang dengan margarin dan membalurinya dengan tepung hanya membuat loyang cepat kotor, sehingga kita perlu sering mencuci. Sementara itu, dengan pemakaian baking paper, loyang bisa tetap bersih.

"Baking paper bisa digunakan sampai 30 kali pemakaian," kata Fatmah.

Untuk cara menyempritkan, Fatmah mencontohkan untuk memposisikan tangan tegak lurus 90 derajat. Jaga jarak agak mengambang dengan loyang.

Tekan terus adonan hingga berbentuk bunga, berhenti menyemprit, baru diangkat adonan. Ulangi terus sampai loyang penuh.

Bila menggunakan oven tangkring, Fatmah menyarankan untuk mengenali benar karakteristiknya. Gunakan api sedang saja.

"Tunggui di depan kompor, cek sesekali. Bila didapat waktu panggang sudah cukup, misalnya 20-30 menit, pastikan lain waktu mengoven selama itu," jelasnya.

Fatmah menjelaskan, suhu pemanggangan dengan oven tangkring harus dikenali oleh penggunanya. Berbeda dengan oven computerized yang bisa disetel temperaturnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْ ۗاِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ
Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut! Sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah beserta keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat terjadinya siksaan bagi mereka itu pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?”

(QS. Hud ayat 81)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement