Jumat 22 May 2020 23:40 WIB

Stok Bahan Pokok di Kaltim Aman Jelang Idul Fitri

Harga komiditas di sejumlah pasar tradisional di Samarinda tidak terjadi lonjakan.

Red: Muhammad Fakhruddin
Stok Bahan Pokok di Kaltim Aman Jelang Idul Fitri. Ilustrasi pedagang sembako.
Foto: ANTARA/irfan anshori
Stok Bahan Pokok di Kaltim Aman Jelang Idul Fitri. Ilustrasi pedagang sembako.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Kepala Disperindagkop dan UMKM KalimantanTimur Fuad Assadin menegaskan harga dan ketersediaan bahan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H di wilayah itu dalam kondisi aman. Fuad Assadin menjelaskan ketersediaan secara rata-rata pada awal Mei 2020, ketahanan stok pangan mencukupi untuk 2,5 bulan ke depan.

"Angka ketersediaan lebih rendah dibandingkan awal April lalu, sebab ada gangguan pasokan akibat kebijakan social distancing (pembatasan sosial berskala besar/PSBB)," katanya, Jumat (22/5).

Dia mengatakan pembatasan keluar masuk orang ke Kaltim berimplikasi pada pelayaran sejumlah kapal yang memasok/mengangkut bahan pokok. Alasannya, tidak boleh membawa penumpang, kecuali bahan pokok, menyebabkan biaya operasional tak tercapai, akibatnya cenderung merugi. Belum lagi alasan keselamatan awak agar tak tertular corona.

"Ada beberapa kapal dari pelabuhan Samarinda dan Balikpapan, sempat menghentikan operasinya. Namun pengangkutan melalui kontainer dan bahan pokok dari Surabaya lancar, hanya saja mereka rutenya Surabaya – Balikpapan. Dan Kondisi stabilitas di Balikpapan lebih baik dibandingkan Samarinda, terutama pemenuhan kebutuhan sayuran dan bumbu-bumbuan," ujarnya.

Fuad mengatakan Kaltim memiliki 23 pasar induk pantau tersebar di 10 kabupaten/kota. Pemantauan dilakukan 15 petugas pantau yang tinggal di kabupaten dan kota masing-masing.

"Pemantauan dilakukan secara intensif setiap hari dan hasilnya dilaporkan ke Sistem Informasi Perdagangan (SIP) Kaltim. Laporan diinput ke Informasi dan Pelaporan Perkembangan Harga Bapoksecara Nasional melalui Aplikasi SP2KP secara rutin setiap hari," kata Fuad.

Disperindagkop, lanjut Fuad, rutin melakukan pemantauan kondisi harga dan pasokan langsung ke pasar tradisional, ritel modern dan gudang distributor. Apabila terjadi kenaikan harga di luar kewajaran, pihaknya segera mengambil langkah koordinatif untuk menstabilkan harga.

"Hasil pemantauan di pasar rakyat, secara umum stok barang kebutuhan pokok tersedia cukup, sedangkan harga bahan pokok penting (bapokting) relatif stabil," ucap Fuad.

Sementara itu, pantauan harga komiditas di sejumlah pasar tradisonal di Samarinda memang tidak terjadi lonjakan, seperti perayaan Idul Fitri tahun sebelumnya. Menurut Hajir, pedagang di Pasar Segiri, Samarinda, hampir semua komiditi harganya masih stabil terkecuali untuk komoditas tertentu.

"Sempat terjadi kenaikan harga bawang merah per kilogram mencapai Rp 60 ribu, tapi sekarang sudah mulai turun," katanya.

Siti Fatimah, pedagang ayam di lokasi pasar yang sama, menyebut harga daging ayam masih seperti hari biasa. "Kalau untuk ukuran kecil Rp35 ribu, yang ukuran sedang Rp50 ribu, kalau yang besar lain lagi harganya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement