Jumat 29 May 2020 12:46 WIB

Tradisi Silaturahim di Lebak Tetap Lestari Saat Pandemi

Budaya silaturahim perlu dikembangkan dan dilestarikan di masyarakat.

Red: Muhammad Fakhruddin
Tradisi Silaturahim di Lebak Tetap Lestari Saat Pandemi (ilustrasi)
Foto: mgrol100
Tradisi Silaturahim di Lebak Tetap Lestari Saat Pandemi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK -- Budaya silaturahim di Kabupaten Lebak, Banten hingga kini masih lestari di tengah pandemi Covid-19 untuk mempererat tali persaudaraan, persahabatan dan persatuan.

"Kami di sini setelah Hari Raya Idul Fitri saling bersilaturahim antar saudara sekandung yang sudah berkeluarga juga tetangga," kata Sukamah (65) warga Aweh Kabupaten Lebak, Jumat (29/5).

Budaya silaturahim untuk memperkuat tali persaudaraan, persahabatan dan persatuan sudah diajarkan oleh orang tua agar kehidupan ke depan menjadi damai. Bahkan, warga yang berbeda agama pun mereka mendatangi dan mengunjungi rumah warga yang merayakan lebaran.

Meskipun saat ini bangsa Indonesia dilanda musibah bencana non alam, namun tetap budaya silaturahim lestari. "Kami sudah biasa setiap lebaran banyak warga yang bersilaturahmi mulai saudara, tetangga hingga kenalan baik," katanya menjelaskan.

Begitu juga Nisa (30) warga Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya saat Lebaran banyak saudara, tetangga hingga teman kerja yang berbeda agama pun mereka datang ke sini.

Dengan mengunjungi rumah kerabat dan teman menjadikan kesenangan tersendiri karena bisa menjalin tali persaudaraan, persahabatan dan persatuan. Apalagi, ajaran Islam mewajibkan silaturahim sesama manusia agar kehidupan penuh kedamaian dan ketenangan juga saling membantu dengan sikap tolong menolong.

"Saya kira hikmahnya silaturahim itu cukup dirasakan karena hingga kini belum pernah terjadi konflik sosial di lingkungan saudara maupun masyarakat," katanya menjelaskan.

Amsor (45) warga Cibadak Kabupaten Lebak menyajikan aneka makanan untuk menyambut saudara maupun tetangga yang akan berlebaran. Selain itu juga dirinya mempersiapkan uang recehan untuk dibagikan kepada anak-anak. "Kami sudah biasa setelah Lebaran banyak saudara dan tetangga yang bersilaturahmi ke sini," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Ahmad Khudori mengatakan budaya silaturahim perlu dikembangkan dan dilestarikan di masyarakat karena manfaatnya cukup besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selama ini, MUI Lebak mengapresiasi budaya silaturahim berjalan baik, sehingga kehidupan masyarakat Kabupaten Lebak belum pernah terjadi konflik sosial yang bisa memecah belah hubungan kekerabatan.

"Kami mendorong masyarakat tetap terus menjalin tali persahabatan, persaudaraan dan persatuan agar bangsa ini lebih sejahtera dan menjadi lebih baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement