Senin 08 Jun 2020 23:15 WIB

Madrasah di Aceh Belajar Tatap Muka pada Juli

Semua madrasah di Aceh diminta terapkan aturan new normal.

Red: Ani Nursalikah
Madrasah di Aceh Belajar Tatap Muka pada Juli. Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Aceh Barat mengenakan masker saat beraktivitas di Desa Cot Masjid, Samatiga, Aceh Barat, Aceh.
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Madrasah di Aceh Belajar Tatap Muka pada Juli. Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Aceh Barat mengenakan masker saat beraktivitas di Desa Cot Masjid, Samatiga, Aceh Barat, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh akan menerapkan kembali belajar mengajar tatap muka di madrasah pada tahun ajaran baru, tepatnya pada 13 Juli mendatang setelah berakhirnya masa belajar dari rumah di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin mengatakan semua madrasah di Aceh diinstruksikan menerapkan normal baru, termasuk penerapan belajar-mengajar di ruang kelas secara bertahap.

Baca Juga

"Saat ini kita akan melakukan sosialisasi pelaksanaan belajar mengajar selama new normal ke orang tua murid dan guru," kata Saifuddin, Senin (8/6).

Dia menjelaskan, proses belajar-mengajar di madrasah nantinya dilakukan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. "Kita akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Aceh dan tim gugus Covid-19 Provinsi Aceh mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas," ujarnya.

Sementara itu, pelaksana tugas kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Aceh Zulkifli, menyebutkan telah menyusun beberapa skema penerapan belajar di ruang kelas untuk memastikan siswa dan guru terhindar dari wabah virus corona. Dia menjelaskan standar belajar dari ruang kelas yang telah disusun seperti, setiap meja hanya diduduki satu siswa, belajar mengajar diterapkan dalam dua shift, pengurangan jam belajar, siswa dan guru wajib mengenakan masker.

"Madrasah menyediakan hand sanitizer dan pengukur suhu, mengatur meja di ruang kelas dengan jarak 1-3 meter, menyediakan wastafel di depan ruang kelas dan pihak madrasah melakukan penyemprotan disinfektan usai kegiatan belajar mengajar," ujarnya.

Selain itu, madrasah juga wajib memastikan siswa dalam keadaan sehat dengan melakukan pengukuran suhu tubuh. Meminta siswa membawa makanan dari rumah, memastikan aktivitas siswa aman, hingga sampai ke rumah setelah jam belajar selesai.

Namun, kata dia, untuk kepastian belajar mengajar awal tahun pelajaran tetap melihat instruksi gubernur, berdasarkan hasil rekomendasi dari tim gugus Covid-19. "Guru harus membawa peserta didik dalam kegiatan atau permainan yang menyenangkan untuk mengembalikan suasana dan motivasi peserta didik. Pembelajaran selama new normal ini nantinya harus diselingi ice breaking agar tidak jenuh," ujar Zulkifli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement