Kamis 11 Jun 2020 13:51 WIB

Harga CPO Turun, Pendapatan Astra Agro Tergerus

Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, Astra Agro melanjutkan intensifikasi.

Rep: Arie Liliyah (swa.co.id)/ Red: Arie Liliyah (swa.co.id)
.
.

Presiden Direktur Astra Agro Santosa mengatakan, turunnya harga CPO sepanjang tahun 2019 memengaruhi kinerja perusahaan. “Pendapatan Astra Agro pada periode tahun 2019 turun 8,5% dari Rp 19,08 triliun menjadi Rp 17,45 triliun. Laba bersih tahun 2019 sebesar Rp 211 miliar,” kata Santosa.

Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit. Harga CPO turun signifikan dan sempat menyentuh level terendah yaitu US$ 497/ton pada awal semester dua tahun 2019. Selain itu, produktivitas kelapa sawit juga menurun akibat dampak musim kemarau panjang tahun 2018 serta El Nino ringan di wilayah Indonesia pada tahun 2019. Harga CPO yang membaik selama 2 bulan terakhir tahun 2019 memberikan sinyal positif bagi industri kelapa sawit, diikuti dengan penerapan program mandatori B30 dari Pemerintah Republik Indonesia yang berdampak positif terhadap daya serap minyak sawit di dalam negeri.

Hal itu disampaikan Santosa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu, 10 Juni 2020, yang dilaksanakan secara live streaming.

Dalam RUPST 2020, para pemegang saham Astra Agro menyetujui laporan tahunan 2019, termasuk pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun 2019, penetapan penggunaan laba bersih dan perubahan susunan pengurus perseroan (Dewan Komisaris).

Santosa menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil RUPST, pemegang saham menyetujui penggunaan 45 persen laba bersih Pmsebagai dividen. Atau sebesar Rp 49 per saham dibagikan sebagai dividen tunai. “Sisa laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan perseroan,”jelasnya.

Sementara itu, pada Januari-Maret 2020, laba bersih Astra Agro meningkat 892 persen menjadi Rp 371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019. “Dengan kenaikan itu, laba per saham juga meningkat 891,72 persen dari Rp 19,44 pada kuartal I tahun 2019 menjadi Rp 192,79 pada kuartal I tahun 2020,” kata Santosa.

Kenaikan laba bersih perusahaan pada kuartal I tahun 2020 ini didorong oleh peningkatan rata-rata harga jual minyak kelapa sawit sebesar 45% menjadi Rp 9.037/kg. Pada periode yang sama, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3 persen dari Rp 4,23 triliun menjadi Rp 4,80 triliun.

“Faktor cuaca memengaruhi produksi TBS pada kuartal pertama tahun ini,” kata Santosa. Dari aspek operasional, pada kuartal I tahun 2020, produksi TBS Astra Agro turun 8,5 persen dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton. Produksi minyak sawit mentah (CPO) turun 14,6 persen dari 415 ribu ton menjadi 354 ribu ton. Produksi olein meningkat 20,9% dari 83,6 ribu ton menjadi 101,1 ribu ton.

Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang tahun 2020, Astra Agro menerapkan rencana strategis antara lain melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi. Selain itu, Astra Agro juga melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya, serta melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting).

Dalam meningkatkan volume penjualan, Astra Agro terus melakukan pengembangan kerja sama dengan kebun masyarakat sekitar. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola bisnis yang berkelanjutan dengan menjalankan empat pilar Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.

Pada RUPST ini juga disahkan susunan komisaris baru yaitu Johannes Loman menggantikan Djony Bunarto Tjondro dan mengangkat Ari Dono Sukmanto sebagai Komisaris Independen.

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Chiew Sin Cheok

Komisaris : Johannes Loman

Komisaris Independen : Sidharta Utama

Komisaris Independen : Angky Utarya Tisnadisastra

Komisaris Independen : Ari Dono Sukmanto

Direksi

Presiden Direktur : Santosa

Wakil Presiden Direktur : Joko Supriyono

Direktur : Mario C. S. Gultom

Direktur : Rujito Purnomo

Direktur : M. Hadi Sugeng Wahyudiono

Direktur : Nico Tahir

Direktur : Said Fakhrullazi

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement