Jumat 12 Jun 2020 18:52 WIB

Satu Keluarga Meninggal di Balaraja, Polisi Periksa Mertua 

Polisi menduga, R membunuh kedua anaknya, kemudian memutuskan bunuh.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait penemuan jenazah satu keluarga di Balaraja, Kabupaten Tangerang. Salah satunya, yakni mertua korban.

"Mertuanya (korban R) sudah kita periksa. Kalau istrinya belum karena dia masih shock," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam saat dihubungi, Jumat (12/6).

Ade mengungkapkan, berdasarkan hasil keterangan awal dari mertua korban, hubungan R dan istrinya L sedang kurang harmonis. Keduanya kerap terlibat cekcok mulut dalam kurun waktu satu bulan terakhir. 

Meski demikian, Ade menyebut, penyebab cekcok itu belum diketahui. Saat ini, masih diselidiki oleh polisi.

"Dari keterangan mertua memang betul keluarga itu sudah sering cekcok. Cekcoknya sudah sebulan dan faktor cekcoknya masih didalami," ungkap Ade.

Selain memeriksa para saksi, polisi juga sedang menunggu hasil autopsi dari jasad R dan dua anaknya untuk mengetahui penyebab kematian mereka. Proses penyelidikan pun masih terus dilakukan oleh Polresta Tangerang bersama Polda Banten.

Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah di Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (11/6) dini hari. Korban yang terdiri dari ayah dan dua orang anak itu ditemukan dalam kondisi terikat tali serta tergantung.

Sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, R diketahui terlibat cekcok mulut dengan sang istri, yakni L sekitar pukul 20.30 WIB. Usai bertengkar, L memutuskan kembali ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh lokasi kejadian. Sedangkan, R kembali ke dalam rumah dan mengunci diri bersama dua anaknya, NC dan GAR.

Sekitar pukul 01.30 WIB, warga sekitar mendengar ledakan dari rumah R. Para warga yang penasaran mencoba mencari tahu asal suara tersebut.

Namun, warga justru terkejut lantaran menemukan R dalam kondisi tergantung di atas setumpuk plastik yang terbakar. Selain itu, mereka juga menemukan dua anak korban dalam kondisi meninggal.

Anak pertama R, yakni NC ditemukan meninggal di kamar, akibat lehernya terikat tali. Sedangkan anak kedua korban yang masih berusia tiga tahun, yaiti GAR ditemukan di dalam tong air di kamar mandi, dengan posisi kepala di bawah dan kaki ke atas.

Polisi menduga, R membunuh kedua anaknya, kemudian memutuskan bunuh diri setelah terlibat cekcok dengan istrinya. Meski demikian, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. 

"Iya, betul kejadiannya. Dugaan awal akibat cekcok suami istri tapi sementara masih dalam lidik," kata Kapolasek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement