Ahad 14 Jun 2020 15:24 WIB

Pendiri PAUD: Kembangkan Permainan Tradisional Anak

Banyak permainan tradisional yang diambil dan dikembangkan oleh negara lain

Red: Gita Amanda
Seorang anak bermain kelereng di halaman rumahnya. Ini merupakan permainan tradisional yang populer di era 1980-an.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Seorang anak bermain kelereng di halaman rumahnya. Ini merupakan permainan tradisional yang populer di era 1980-an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri program studi pendidikan anak usia dini (PAUD) sekaligus Dewan Pembina Ikatan Alumni Doktor PAUD Indonesia Prof Sugeng Santoso mengatakan setiap pendidik perlu terus mengembangkan aneka permainan tradisional pada anak-anak. Sebab banyak permainan tradisional yang diambil dan dikembangkan oleh negara lain.

Sugeng mengatakan aneka permainan tradisional tersebut banyak diambil dan dikembankan negara lain kemudian dijual kembali ke Indonesia dengan beragam bentuk setelah diterjemahkan ke Bahasa Inggris.

Baca Juga

"Dengan mengembangkan aneka permainan tradisional pada anak, maka secara tidak langsung hal itu sudah mengajarkan dan mendidik anak sejak dini tentang budaya Indonesia yang beragam," kata dia saat diskusi daring dan peluncuran organisasi Ikatan Doktor PAUD Indonesia yang dipantau di Jakarta, Ahad (14/6).

Meskipun demikian, Prof Sugeng juga mengingatkan agar para pendidik anak-anak usia dini maupun orang tua tidak mengabaikan permainan terkini atau bersifat modern. "Tapi jangan lupa juga permainan yang modern supaya kita tidak tidak ketinggalan," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Doktor PAUD Indonesia Dr Sukiman mengatakan maraknya lembaga PAUD di Indonesia tidak terlepas dari peran serta Prof Sugeng Santoso dan Prof Fasli Jalal. Ia mengatakan kedua tokoh tersebut berperan besar sehingga PAUD masuk ke dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 tepatnya pada pasal 28.

Pada saat itu lembaga PAUD baru hanya dalam bentuk Taman kanak-kanak, Raudhatul Athfal (RA) dan Bustanul Athfal (BA) dengan jumlah sekitar 45 ribu yang tersebar di berbagai daerah. "Sedangkan saat ini kita tahu jumlah lembaga PAUD sekitar 220 ribu unit dengan berbagai bentuknya dengan melibatkan 600 ribu pegiat dan tenaga pendidik," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement