Rabu 17 Jun 2020 04:15 WIB

Masjid di Brunei Dibuka Kembali untuk Sholat Lima Waktu

Masjid dibuka kembali setelah tidak ada kasus Covid-19 baru yang tercatat di Brunei.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Brunei Dibuka Kembali untuk Sholat Lima Waktu. Jamaah sholat Jumat di Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Brunei Darussalam diperiksa sebelum masuk masjid, Jumat (29/5).
Foto: Borneo Bulletin/Rahwani Zahari
Masjid di Brunei Dibuka Kembali untuk Sholat Lima Waktu. Jamaah sholat Jumat di Masjid Jame Asr Hassanil Bolkiah di Brunei Darussalam diperiksa sebelum masuk masjid, Jumat (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Masjid-masjid di Brunei Darussalam dibuka kembali untuk umat Muslim melaksanakan sholat lima waktu. Pembukaan kembali masjid itu seiring dengan langkah pengurangan pembatasan untuk kembali menghadapi kehidupan normal, setelah tidak adanya kasus Covid-19 baru yang tercatat di Brunei.

Pada Senin (15/6), komunitas Muslim di negara itu telah memulai kembali rutinitas harian mereka untuk melakukan sholat berjamaah di masjid. Namun, jamaah tetap diingatkan mematuhi peraturan kesehatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan. Hal itu termasuk mengenakan masker wajah, memindai kode QR BruHealth mereka, dan membawa sajadah sendiri serta pembersih tangan dari rumah mereka.

Baca Juga

Salah seorang jamaah di Jame 'Asr Hassanil Bolkiah di Kiarong, Rahim bin Yahya, menyatakan rasa terima kasihnya karena dapat melaksanakan sholat lima waktu berjamaah kembali. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Sultan dan Yang Di-Pertuan dari Brunei Darussalam, Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien, karena memberikan izin atas pembukaan kembali masjid untuk sholat wajib.

"Saya merasa bersyukur dengan pencabutan pembatasan ini, karena saya biasanya melakukan sholat lima waktu di masjid di sela-sela kerja. Saya harap sesama jamaah akan mematuhi pedoman kesehatan," kata Rahim, dilansir di Borneo Bulletin, Selasa (16/6).

Haji Tasad bin Ali, yang sering beribadah di Masjid Omar ‘Ali Saifuddien di ibu kota, juga menyatakan rasa leganya karena dapat melakukan sholat lima waktu di sana. Menurutnya, pengumuman yang dibuat oleh Menteri Kesehatan Dato Seri Setia Dr Haji Mohd Isham bin Haji Jaafar benar-benar mencerahkan semangatnya dan juga rekan-rekannya sesama jamaah.

Di antara jamaah lainnya di Masjid Omar ‘Ali Saifuddien adalah warga lansia bernama Hajah Hasnah binti Abdullah. Ia memuji tindakan keras yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama.

"Mereka memastikan untuk menjaga keselamatan publik, sambil melakukan tindakan pencegahan dengan penuh tanggung jawab dan integritas," katanya.

Salah satu jamaah di Masjid Ash-Shaliheen juga memuji langkah menuju pelonggaran pembatasan. Ia mengatakan, hal itu  memungkinkannya merasakan kenyamanan melakukan sholat zhuhur.

"Pada periode ketika masjid ditutup, saya harus pulang ke rumah saat istirahat makan siang dan melakukan sholat zhuhur sendiri," ujarnya.

Sumber: https://borneobulletin.com.bn/2020/06/congregants-return-to-mosques-for-daily-prayers/

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement