Kamis 18 Jun 2020 20:42 WIB

Dinilai Ampuh Obati Corona, Obat Ini Laris di Pasar Pramuka

Banyak konsumen saya yang bilang obat ini ampuh untuk COVID-19.

Red: Muhammad Akbar
Sejumlah warga mengantre membeli masker saat operasi pasar masker di JakMart, Pasar Pramuka, Jumat (6/3).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah warga mengantre membeli masker saat operasi pasar masker di JakMart, Pasar Pramuka, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kalangan pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, menyebutkan penjualan obat jenis Dexamethasone semakin meningkat, usai ramai diberitakan ampuh mengobati COVID-19.

"Banyak konsumen saya yang bilang obat ini ampuh untuk COVID-19. Mereka tahunya setelah membaca berita di media massa dan media sosial," kata salah satu pedagang di Pasar Pramuka, Nando (41) di Jakarta, Kamis (18/6).

Pedagang Toko Obat Bintang di lantai dasar itu menjual Dexamethasone pada kisaran harga Rp20-35 ribu per boks yang berisi 200 butir obat.

Obat Dexamethasone pada awalnya jarang dicari masyarakat sebab tergolong sebagai obat keras dan hanya diperdagangkan di beberapa toko obat tertentu saja.

"Belinya obat ini juga harus pakai resep dokter," katanya.

Nando mengatakan obat untuk radang tenggorokan itu mulai banyak dibeli oleh pedagang daringdari Pasar Pramuka.

Pedagang lainnya Pradita (32) mengatakan Dexamethasone saat ini banyak diborong konsumen, bahkan diprediksi akan mengalami kenaikan harga.

"Ini kan simpel saja, kalau permintaan naik, stok bakal langka, imbasnya kenaikan harga. Kalau semakin banyak yang cari, semakin tinggi nanti harganya. Sama seperti pas masker, dulu satu boks cuma Rp30 ribu, pas lagi naik-naiknya bisa sampai Rp300 ribu," katanya.

Keduanya tidak merinci berapa persen kenaikan permintaan terhadap obat itu. Salah satu konsumen Dexamethasone, Indra Maulana (38), membeli Dexamethasone untuk stok di rumah sebab untuk antisipasi bila ada keluarga yang jatuh sakit.

"Belum ada niatan sih untuk tes swab atau rapid test, takut juga kalau positif. Paling konsumsi Dexamethasone dulu kalau memang radang, tapi untuk mengobati COVID-19, saya belum tahu juga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement