Jumat 19 Jun 2020 13:28 WIB

Target Program KB Pariaman Terancam Gagal Akibat Pandemi

Realisasi KB di Pariaman hingga kini baru 36,08 persen dari target yang ditetapkan.

Red: Friska Yolandha
Suntik KB/ilustrasi. Target program Keluarga Berencana (KB) di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam tidak tercapai karena pandemi Covid-19. Pandemi menyebabkan kegiatan sosialisasi dan pelayanan kontrasepsi menjadi terbatas.
Foto: webmd.com
Suntik KB/ilustrasi. Target program Keluarga Berencana (KB) di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam tidak tercapai karena pandemi Covid-19. Pandemi menyebabkan kegiatan sosialisasi dan pelayanan kontrasepsi menjadi terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Target program Keluarga Berencana (KB) di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam tidak tercapai karena pandemi Covid-19. Pandemi menyebabkan kegiatan sosialisasi dan pelayanan kontrasepsi menjadi terbatas.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Pariaman Nazifah mengatakan bahwa hingga Juni 2020 jumlah akseptor KB di Pariaman baru 499. Jumlah ini masih jauh dari target yang ditetapkan sekitar 700 akseptor.

Baca Juga

"Realisasi KB di Pariaman hingga sekarang baru 36,08 persen dari target yang ditetapkan 1.384 akseptor dalam setahun. Padahal seharusnya hingga Juni sekarang realisasi KB di Pariaman sudah sekitar 50 persen," katanya, Jumat (19/6).

Dalam upaya mengejar pencapaian target, Pemerintah Kota Pariaman menargetkan bisa melayani 178 akseptor pada kegiatan pelayanan KB serentak se-Indonesia tanggal 29 Juni 2020, saat peringatan Hari Keluarga Nasional.

"Pada hari itu ada satu juta akseptor yang akan dilayani se-Indonesia dan akan mendapatkan rekor MURI," katanya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berencana menggelar pelayanan bagi sejuta akseptor KB secara serentak untuk menggantikan acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional yang ditiadakan akibat pandemi. Guna menyukseskan kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Pariaman telah mendata ibu melahirkan untuk KB pascasalin, mendata jenis layanan KB yang akan digunakan akseptor, serta menjalin komunikasi dengan mitra BKKBN seperti Dinas Kesehatan Kota Pariaman, TNI, dan Ikatan Bidan Indonesia.

Empat puskesmas di Pariamandisiapkan untuk melayani akseptor mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. "Bila perlu realisasi akseptor di Pariaman pada 29 Juni tersebut melebihi target karena tahun lalu realisasi akseptor lebih dari 100 persen," kata Nazifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement