Senin 22 Jun 2020 14:08 WIB

Sampai Siang, Penumpang di Stasiun Bogor Tembus 12.896 Orang

hingga pukul 11.00 WIB terdapat 12.896 penumpang KRL di Stasiun Bogor.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Muhammad Akbar
Calon penumpang KRL Commuter Line mengantre menuju peron di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (15/6). Guna mengurangi kepadatan penumpang di stasiun-stasiun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan bus gratis untuk mengangkut para pekerja yang hendak menggunakan transportasi massal KRL
Foto: Prayogi/Republika
Calon penumpang KRL Commuter Line mengantre menuju peron di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (15/6). Guna mengurangi kepadatan penumpang di stasiun-stasiun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan bus gratis untuk mengangkut para pekerja yang hendak menggunakan transportasi massal KRL

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor kembali mengalami peningkatan pada Senin (22/6). Berdasarkan catatan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hingga pukul 11.00 WIB terdapat 12.896 penumpang KRL di Stasiun Bogor.

Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menjelaskan, jumlah itu meningkat sebanyak sembilan persen dibandingkan Senin (15/6). Akibatnya, pengguna KRL mengantre hingga selasar dari area parkir Stasiun Bogor. Namun, antrean itu tetap berjalan dengan tertib.

"Untuk melayani antrean transaksi yang menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) di Stasiun Bogor, petugas mengoperasikan tiga loket portabel yang diletakkan di area parkir stasiun," kata Anne saat dihubungi, Senin.

Anne menjelaskan peningkatan pengguna KRL itu lantaran mulai beraktivitasnya kembali sejumlah kegiatan, baik perkantoran maupun perniagaan seperti toko, mall, dan tempat pariwisata maupun hiburan. Karena itu, Anne meminta pengguna KRL dapat merencanakan waktu perjalanannya agar tidak terlalu padat.

Selain itu, ia menghimbau pengguna KRL menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada. "Dengan disiplin dan kerjasama yang baik kita pasti bisa terus bergerak, disiplin, produktif, dan aman," jelas Anne.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, sift kerja yang diberlakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum berjalan dengan baik. Sebab, jumlah penumpang KRL di Stasiun Bogor menuju Jakarta terus mengalami peningkatan.

"Sistem shift kerja belum berjalan. Kalau sudah berjalan tidak mungkin seperti ini (lebih padat). Itu catatan kita yang akan kami sampaikan ke Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub)," kata Bima usai memantau kondisi di Stasiun Bogor.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ اَزْوَاجُكُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوْصُوْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ فَاِنْ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاۤءُ فِى الثُّلُثِ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصٰى بِهَآ اَوْ دَيْنٍۙ غَيْرَ مُضَاۤرٍّ ۚ وَصِيَّةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَلِيْمٌۗ
Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah (dipenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat yang kamu buat atau (dan setelah dibayar) utang-utangmu. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun.

(QS. An-Nisa' ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement