Rabu 24 Jun 2020 06:36 WIB

Pemprov Jateng Minta Insentif Tenaga Medis Segera Dicairkan

Insentif menjadi salah satu bentuk penghargaan bagi tim medis yang telah berjuang

Red: Hiru Muhammad
Petugas medis berpose usai melaksanakan tes swab COVID-19 di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020). Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran berupa dana siap pakai untuk insentif bagi tenaga kesehatan sebesar Rp5,2 triliun dalam rangka penanganan pandemi virus corona
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas medis berpose usai melaksanakan tes swab COVID-19 di Stasiun Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/5/2020). Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran berupa dana siap pakai untuk insentif bagi tenaga kesehatan sebesar Rp5,2 triliun dalam rangka penanganan pandemi virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat segera mencairkan insentif bagi para tenaga kesehatan di provinsi setempat yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.

"Tadi rapat membahas banyak hal, salah satunya klaim rumah sakit dan insentif untuk tenaga kesehatan. Tadi disampaikan, insentif ini belum diterima, makanya saya minta Dinas Kesehatan segera mengurus agar bisa segera mendapat petunjuk pusat dan insentif segera dibagikan," katanya Selasa (23/6).

Menurut Ganjar, insentif tersebut menjadi salah satu bentuk penghargaan dan penyemangat bagi tenaga kesehatan yang telah berjuang selama masa pandemi."Kalau tidak segera diberikan, nanti mereka 'lemes'. Kami dikejar-kejar terus tapi insentif nggak dapet-dapet, makanya saya minta segera," ujarnya.

Selain soal klaim dan insentif tenaga kesehatan, dalam rapat tersebut juga dibahas banyak hal termasuk perhatian daerah-daerah yang masih tinggi penyebaran Covid-19 dan Ganjar menyebutkan lonjakan tinggi masih terjadi di Kota Semarang. "Makanya saya minta dibukanya tempat keramaian ditunda dulu. Pak Wali Kota sudah mengatakan akan memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM), tapi meminta perpanjangan jam tutup dari jam 20.00 menjadi jam 21.00. Saya minta diperhitungkan lagi," katanya.

Ganjar juga menyoroti wacana tentang pembukaan sejumlah destinasi wisata di Kota Semarang dan meminta pemkot setempat tidak tergesa-gesa, serta lebih dulu melakukan uji coba. "Jangan buka dulu, silakan uji coba dulu kalau mau dilakukan pembukaan. Jangan belum uji coba, terus dibuka itu bahaya. Borobudur saja sudah uji coba, belum saya izinkan buka untuk umum, masih terbatas dan dalam waktu dekat akan ada uji coba lagi dengan wisatawan asli dibatasi 1.500 orang," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan untuk klaim biaya rumah sakit rujukan pihaknya hanya menangani rumah sakit milik Pemprov Jateng dan proses klaim beberapa rumah sakit rujukan sudah sampaikan ke pemerintah pusat. "Termasuk insentif untuk tenaga kesehatan yang ada di seluruh Jawa Tengah juga sudah kami hitung dan kami ajukan ke pusat. Kami juga berharap ini segera cair untuk kami berikan pada mereka," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement