Senin 29 Jun 2020 18:53 WIB

Solusi Buat yang Kepanasan Saat Gunakan Masker

Mengenakan masker di tengah cuaca panas mendatangkan sedikit ketidaknyamanan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah warga mengantre masuk ke dalam bus yang disediakan pemerintah untuk antisipasi membludaknya calon pemnumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline di Stasiun KA Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Memakai masker di tengah cuaca terik terkadang bisa mendatangkan sedikit ketidaknyamanan.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah warga mengantre masuk ke dalam bus yang disediakan pemerintah untuk antisipasi membludaknya calon pemnumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline di Stasiun KA Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2020). Memakai masker di tengah cuaca terik terkadang bisa mendatangkan sedikit ketidaknyamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iklim tropis membuat Indonesia memiliki suhu panas dan tak jarang membuat gerah. Hal itu pun menjadi tantangan tersendiri bagi kita yang masih harus menutup mulut dan hidung dengan masker untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

Sebab, saat menggunakan masker, terlebih di tengah musim panas, bisa benar-benar menyesakkan napas. Di sisi lain, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa masker dapat mengurangi penularan virus, sehingga harus tetap dipakai ketika kita berada di dekat orang lain atau di ruang tertutup.

Baca Juga

"Meskipun kita tahu itu akan sedikit tidak nyaman, aku benar-benar berpikir manfaatnya lebih besar daripada ketidaknyamanan akibat merasa sedikit kepanasan saat mengenakan masker,” ujar Dr Teresa Murray Amato, dilansir laman WebDM, Senin (29/6).

Amato mengatakan, menjaga mulut dan hidung tetap tertutup adalah hal yang sangat penting. Dia pun menyarankan, bagi orang yang mulai sesak saat mengenakan masker, bisa mencoba beralih ke masker yang lebih ringan yang lebih mudahkan untuk bernapas, seperti masker bedah.

Sebab, menurut Amato, saat ini masker bedah sudah mulai memiliki persediaan yang cukup baik. Bagi orang yang tidak nyaman dengan masker kain, bisa mempertimbangkan untuk membeli sebuah kotak masker bedah yang saat ini juga tersedia di toko kelontong.

"Masker bedah mungkin bisa menjadi trik untuk mengatasi sedikit ketidaknyamanan," kata dokter di New York, Amerika Serikat ini.

Masalah lain yang bisa ditemukan saat menggunakan masker di tengah suhu sekitar yang panas adalah keringat. Keringat bisa membuat masker menjadi lembap.

Menurut Amato, jika masker menjadi lembap, maka kemampuannya untuk menyaring virus corona berkurang. Jika memang telah lembab, dia menyarankan untuk sesegera mungkin mengganti masker.

Artinya, kita pun harus menyediakan beberapa masker cadangan agar bisa dengan mudah menggantinya. "Di dunia yang ideal, kamu bisa menyimpan beberapa masker yang bersih di sakumu, tapi aku tahu itu tidak selalu mungkin," kata dia.

Selain itu, bagi orang-orang yang kesulitan bernapas saat menggunakan masker, Amato menyarankan untuk beristirahat sebentar. Caranya adalah dengan pergi menjauhkan diri dari orang-orang dan buka masker sedikit.

“Sekadar untuk mendinginkan diri," katanya.

Amato juga mengingatkan agar kita terus tetap terhidrasi. Pusing atau jantung yang berdetak kencang bisa menjadi tanda kelelahan akibat panas. Jila merasa seperti itu, maka cari ruangan yang dingin, dan lepaskan masker, serta cari perawatan medis.

Berita baiknya adalah kita bisa melepas masker saat menikmati kolam renang, pantai, atau taman setempat, selama bisa menjaga jarak sosial. Menurut Amato, dengan mengunjungi tempat-tempat itu sejenak, kita bisa mencari udara segar agar dapat merasa lebih baik secara mental.

"Jika kamu bisa jarak sosial dan kamu bisa tinggal agak jauh dari orang lain dan kamu di luar, kami merasa cukup nyaman mengatakan kamu bisa melepas masker itu," jelas dia.

Hal yang sama berlaku untuk olahraga di luar ruangan, seperti joging atau bersepeda. Selama bisa berada sejauh dua meter dengan orang lain, maka masker pun bisa dipertimbangkan untuk tidak dipakai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement