Kamis 02 Jul 2020 02:25 WIB

BMKG: Curah Hujan Mulai Berkurang di Wilayah Aceh

Secara umum curah hujan di Provinsi Aceh diprakirakan berada pada kategori rendah.

Red: Yudha Manggala P Putra
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memperkirakan, curah hujan yang terjadi beberapa pekan ke depan mulai berkurang akibat memasuki puncak musim kemarau pada awal bulan Juli tahun ini di wilayah Aceh.

"Secara umum curah hujan di Provinsi Aceh diprakirakan berada pada kategori rendah atau 0 hingga 10 milimeter (mm) sampai dengan kategori menengah 51 hingga 75 mm," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Rabu (2/7).

Ia menerangkan curah hujan di provinsi paling barat Indonesia ini dengan kurang dari 20 mm dengan peluang di atas 70 persen diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Pidie bagian utara.

Sedangkan hujan 50 mm lebih dengan peluang di atas 70 persen diperkirakan terjadi di 10 kabupaten meliputi wilayah Bireuen bagian timur, Aceh Tengah bagian barat, dan Aceh Barat bagian tengah.

Lalu sebagian besar Aceh Utara, Bener Meriah bagian timur, Aceh Timur bagian selatan, Aceh Tamiang bagian selatan, Gayo Lues, Aceh Tenggara bagian utara, dan sebagian kecil Aceh Selatan.

Seperti diketahui, berdasarkan catatan BMKG Stasiun Meteorologi Aceh Besar menyebut, awal Mei lalu di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar terjadi curah hujan ekstrim dengan melebihi 100 mm per hari pada Kamis (7/5), dan Jumat (8/5).

Dari hasil pengamatan curah hujan pos-pos hujan kerjasama BMKG setempat di Banda Aceh meliputi Kecamatan Lueng Bata 152 mm, Ulee Kareng 152 mm, Meuraxa 107 mm, dan Jaya Baru 125 mm. Sedangkan Aceh Besar terjadi di Kecamatan Lhoong 130 mm, Pulo Aceh 287 mm, Stamet SIM 108 mm, dan Krueng Barona Jaya 213 mm.

"Berkurangnya curah hujan, maka kita imbau kepada pemerintah daerah agar mewaspadai kebakaran hutan dan lahan serta kawasan pemukiman," terang Zakaria.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan lahan gambut seluas delapan hektare pada dua gampong (desa), yakni Leuhan dan Lapang di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Senin (29/6).

"Jadi sejak awal pekan hingga kini api masih membakar lahan, dan terus semakin meluas. Kobaran api baru dapat dipadamkan petugas 30 persen dari delapan hektare," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi.

Upaya pemadaman titik api, lanjutnya, sudah dihentikan oleh tim pemadaman mengingat hari sudah mulai malam, dan esok dilanjutkan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement