Kamis 02 Jul 2020 22:23 WIB

Penyaluran Pinjaman Akseleran Capai Rp 354 M di Semester I

PSBB dan new normal meningkatakan penyaluran pinjaman Akseleran.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Co Founder & Chief Executive Officer Fintech  Akseleran Ivan Nikolas Tambunan. Selama Januari hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 354 miliar.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Co Founder & Chief Executive Officer Fintech Akseleran Ivan Nikolas Tambunan. Selama Januari hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 354 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fintech peer to peer lending (P2P lending), Akseleran, mencatat kinerja positif dalam semester pertama 2020. Selama Januari hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 354 miliar atau tumbuh hingga enam persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Baca Juga

CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan mengatakan, pinjaman usaha tersebut disalurkan kepada lebih dari 2.100 pinjaman. Sebagian besar pertumbuhan ditopang performa di sepanjang kuartal pertama 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 28 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.

"Selain itu, adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan era new normal turut berdampak terhadap peningkatan penyaluran pinjaman usaha Akseleran pada Juni. Kenaikan 13 persen dibandingkan Juni 2019," kata Ivan Tambunan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/7).

Ia memaparkan, pertumbuhan yang terjadi di semester pertama tersebut juga sejalan dengan kualitas aset Akseleran yang tetap terjaga stabil. Tercatat, di sepanjang semester pertama ini, rata-rata kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Akseleran masih di bawah 0,7 persen dari total penyaluran pinjaman usaha secara keseluruhan.

Ivan melanjutkan, upaya perusahaan dalam memitigasi risiko kredit macet khususnya di masa pandemi Covid-19 sangatlah penting. Seperti meningkatkan credit underwritting standard dan lebih memilih pinjaman beragunan invoice financing dibandingkan pre-invoice financing (pembiayaan purchase order) agar risiko kredit lebih kecil.

"Di sisi lain, Akseleran juga telah menyalurkan pinjaman usaha kepada salah satu UKM untuk proyek bantuan sosial Covid-19 dan ada lebih dari 340 ribu kepala keluarga yang terbantu," ujar Ivan.

Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 1,26 triliun lebih dengan sektor UKM yang paling banyak meminjam berasal dari engineering/construction (25 persen), dan mining, oil and gas, dan selebihnya terbagai cukup merata di berbagai sektor lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement