Sabtu 04 Jul 2020 12:07 WIB

Jokowi: Kuliah Daring Sudah Jadi Normal Baru

Jokowi menghendaki agar tumbuh normalitas baru perkuliahan yang lebih inovatif.

Red: Reiny Dwinanda
Presiden Joko Widodo mengatakan, kuliah daring telah menjadi normal baru, bahkan normal berikutnya.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo mengatakan, kuliah daring telah menjadi normal baru, bahkan normal berikutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo menyatakan kuliah dalam jaringan (daring) atau kuliah online sudah menjadi normal baru atau bahkan normal berikutnya (next normal). Presiden menyampaikan hal tersebut dalam peresmian pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) Virtual Tahun 2020.

"Saya yakin akan tumbuh normalitas-normalitas baru yang lebih inovatif dan lebih produktif," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan RI, Bogor, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Presiden, kuliah daring yang selama ini sangat lamban dijalankan, sekarang sangat-sangat berkembang. Ia menyebut, pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia, khususnya perguruan tinggi.

"Krisis telah memaksa kita untuk mengembangkan cara-cara baru, membangun norma-norma baru, serta membangun standar-standar kebaikan dan kepantasan yang baru," ucap Presiden.

Posisi strategis pendidikan tinggi, menurut Presiden, dalam kondisi krisis itu adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa tugas mulia tersebut tidak bisa dikerjakan dengan cara biasa-biasa saja.

"Kesempatan kita sangat sempit, tidak bisa hanya dilakukan dengan rutinitas saja, tidak bisa dilakukan dengan cara biasa-biasa saja," ungkap Presiden.

Menurut Presiden, dosen tidak bisa hanya disibukkan dengan administrasi saja. Harus ada perubahan dalam dunia pendidikan tinggi.

"Kita harus mengembangkan cara-cara baru, dan mengembangkan strategi baru yang smart short cut, yang out of the box."

Selain mencari cara-cara baru, Presiden meminta pendidikan tinggi memberikan perhatian besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental mahasiswa. Ia mengingatkan bahwa para pendidik adalah orang tua mahasiswa yang bertanggung jawab untuk masa depan mereka dan sekaligus masa depan Indonesia.

"Membangun karakter mahasiswa yang hati dan pikirannya merah putih untuk Indonesia, yang berakhlak mulia, yang bermental baja, dan memegang teguh Pancasila," kata Presiden.

Suasana kampus harus memperkukuh rasa kebangsaan dan menghargai kebinekaan dalam persaudaraan dan persatuan. Presiden menginginkan terbentuknya mental mahasiswa yang berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement