Ahad 05 Jul 2020 20:41 WIB

Hati-Hati Pengguna Password 123456!

Hati-Hati Pengguna Password 123456!

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Hati-Hati Pengguna Password 123456!. (FOTO: Unsplash)
Hati-Hati Pengguna Password 123456!. (FOTO: Unsplash)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Password mudah masih kerap digunakan oleh kebanyakan orang. Itu pula yang sukses dihasilkan sebuah penelitian yang mengemukakan jika urutan angka satu sampai enam masih menjadi favorit pengguna di dunia maya. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa teknik komputer asal Turki bernama Ata Hakcil. Ia menemukan jika 1 dari 142 password berisi urutan angka 123456.

Apa yang ia lakukan dalam penelitiannya mengombinasi nama pengguna dan password yang bocor di dunia maya setelah adanya pelanggaran data yang dilakukan di berbagai perusahaan. Dump data itu telah ada lebih dari setengah dekade dan menumpuk saat perusahaan baru saja diretas.

Baca Juga: Gak Cuma TikTok, LinkedIn Juga Kepergok Salin Data Pengguna!

Data tersebut mudah didapatkan secara online seperti situs GitHub dan GitLab atau didistribusikan gratis oleh forum hacker serta portal file sharing. Hakcil mengunduh dan menganalisa lebih dari satu milir kredensial yang bocor itu.

Hasilnya, jumlah tersebut hanya 168.919.919 merupakan password unik, sedangkan lebih dari 7 juta berisi 123456, mengutip ZDNet, Minggu, 5 Juli 2020. Artinya, dalam data yang dianalisa Hakcil, 1 dari 142 password adalah kata sandi terlemah yang ada, yaitu urutan angka satu hingga enam.

Password ini juga kerap digunakan secara online selama lima tahun berturut-turut. Sebagai tambahan, Hakcil juga menemukan rata-rata password panjangnya hanya 9,48 karakter saja, yang berarti tidak baik, tetapi juga tidak terlalu buruk.

Hal ini karena menurut sejumlah ahli keamanan merekomendasikan password sepanjang mungkin dan biasanya terdiri dari 16 hingga 24 karakter atau lebih. Kebanyakan kasus lain, pengguna dunia maya hanya memilih password simpel seperti hanya menggunakan huruf sebanyak 29 persen dan 13 persen untuk angka.

Artinya, sekitar 42 persen dari jumlah keseluruhan password tersebut sangat rentan terhadap serangan peretas. Jika 29 persen berisi huruf saja, ada 26,16 persen menggunakan huruf kecil semua.

Hakcil juga menemukan hanya 12,04 persen password berisi karakter khusus. Selain itu, hasil penelitian juga menemukan 34,41 persen password diakhiri dengan angka. Namun, hanya 4,5 persen kata sandi saja dimulai menggunakan angka.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اَسْمَاۤءً سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّآ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗاَمَرَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

(QS. Yusuf ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement