Rabu 08 Jul 2020 03:02 WIB

Kasus Virus Corona India Hampir 700 Ribu

Tidak ada tanda perlambatan kasus Covid-19 di India

Red: Nur Aini
Staf medis  berdoa usai mengubur  peti mati lelaki berusia 72 tahun yang meninggal karena Covid-19 di Tangmarg, sekitar 30 kilometer utara Srinagar, Kashmir, India, Sabtu (25/4). Perdana Menteri India Modi pada 14 April 2020 mengumumkan bahwa lockdown atau pengucinan wilayah di negara itu akan diperpanjang hingga 3 Mei
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Staf medis berdoa usai mengubur peti mati lelaki berusia 72 tahun yang meninggal karena Covid-19 di Tangmarg, sekitar 30 kilometer utara Srinagar, Kashmir, India, Sabtu (25/4). Perdana Menteri India Modi pada 14 April 2020 mengumumkan bahwa lockdown atau pengucinan wilayah di negara itu akan diperpanjang hingga 3 Mei

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India telah mengambil-alih posisi Rusia sebagai negara dengan jumlah kasus virus corona baru terbanyak ketiga di dunia, yakni mencapai hampir 700.00, karena wabah Covid-19 di India tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Data kementerian kesehatan India pada Senin menunjukkan lebih dari 23.000 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam sebelumnya, sedikit turun dari rekor peningkatan pada Ahad yang mencapai hampir 25.000 kasus. Ada hampir 20.000 kematian akibat Covid-19 di India sejak kasus pertama terdeteksi di sana pada Januari.

Baca Juga

India sekarang adalah negara yang terkena dampak terburuk ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil.

India telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 sebanyak delapan kali jumlah kasus di China, yang memiliki jumlah populasi hampir sama dan merupakan tempat asal virus corona baru yang merebak pada akhir tahun lalu. Para pejabat pemerintah India pada Senin mengatakan mereka telah membalikkan keputusan untuk membuka kembali Taj Mahal, objek wisata paling terkenal di India, di kota Agra, 200 kilometer (125 mil) di tenggara New Delhi.

Keputusan itu diambil menyusul serentetan kasus baru Covid-19 di daerah kota Agra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement