REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr Andani Eka Putra menyarankan agar Kota Surabaya dan Jawa Timur segera melakukan tes PCR swab massal untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Dokter Andani menilai Surabaya dan Jawa Timur sedang mendekati fase puncak dan akan berpotensi besar terjadi erupsi Covid-19.
"Jawa Timur, terutama Surabaya harus tes massal. Lakukan pemeriksaan swab secara masif. Mata rantai penularan itu harus dipotong," kata Dokter Andani kepada Republika.co.id, Jumat (10/7).
Dokter Andani memperingatkan bila terjadi erupsi covid-19 di sebuah daerah, akan berdampak buruk kepada kehidupan masyarakat. Kalau sudah terjadi erupsi, kematian akibat covid-19 akan semakin meningkat, pasien positif covid-19 di rumah sakit menumpuk, tenaga medis semakin banyak tertular dan penderita covid-19 yang tidak punya gejala semakin banyak berekeliaran tidak terkontrol.
Andani tidak mau menyebut sebab angka covid-19 di Jawa Timur masih cenderung naik. Menurut dia masing-masing daerah punya konsep berbeda dalam penanganan covid-19. Tapi di Sumatera Barat, Andani yang merupakan salah satu direksi RS Unand menyebut selalu mengingatkan pemda agar terus waspada dan cepat melakukan tracing bila ada kasus baru.
Sebuah laboratorium yang memeriksa sampel swab dengan PCR menurut Andani juga harus aktif. Aktif yang dimaksud, yakni cepat memberutahukan dinas kesehatan dan kepala daerah bila sudah ada temuan kasus covid-19. Itu dilakukan supaya dinas kesehatan dan kepala daerah segera melakukan pelacakan kepada orang-orang yang terlibat kontak dengan orang yang sudah terpapar.
"Prinsip menanggulangi pandemi, adalah memutus mata rantai penularan. Menemukan orang-orang yang menjadi sumber penularan. Penyebar diam-diam itu yang harus segera kita amankan. Bagaimana mendapatkannya? Dengan melakukan tes secara masif," ujar Andani.